Presiden Jokowi resmi menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Pertamax, dan solar bersubsidi.
Harga Pertalite naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter.
Baca Juga:
680 Liter Pertalite Diamankan, Sat Reskrim Polres Subulussalam Tangkap Seorang Pria Diduga Lakukan Penyalahgunaan BBM
Harga solar subsidi naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter.
Harga Pertamax naik dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
Kenaikan ini berlaku mulai pukul 14.30 WIB.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Tindak Tegas SPBU Nakal
Jokowi mengatakan menaikan harga BBM merupakan opsi terakhir yang harus diambil pemerintah. Ia mengatakan beban anggaran untuk subsidi BBM sudah meningkat tiga kali lipat akibat gejolak harga minyak dunia.
"Tetapi anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari 152,5 triliun menjadi 502,4 triliun rupiah dan itu akan meningkat terus," katanya.
Alasan Menaikan Harga BBM
Sama seperti alasan-alasan kenaikan BBM sebelumnya, Jokowi mengatakan subsidi BBM lebih banyak dinikmati masyarakat mampu yang memiliki mobil.
"Dan lagi lebih dari 70% subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu yaitu pemilik mobil-mobil pribadi," katanya.
Jokowi mengatakan sebagian dana subsidi BBM akan dialihkan dalam bentuk bantuan langsung tunai dengan rincian sebagai berikut:
Bantuan langsung tunai (BLT) Rp12,4 triliun diberikan kepada 20,65 juta keluarga mampu dengan pembagian Rp150 ribu per bulan yang dibagikan selama empat bulan mulai September 2022.
Subsidi upah Rp9,6 triliun untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan sehingga masing-masing mendapat Rp600 ribu per bulan.
Bantuan angkutan umum, bantuan ojek online dan nelayan sebesar 2% dari dana transfer umum daerah yakni Rp2,17 triliun.
Saat mengumumkan kenaikan harga BBM Jokowi tampak didampingi Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Keuangan Srimulyani, dan Menteri Sosial Tri Rismaharani.[ays]