Bengkulu.WahanaNews.co | Beragam tradisi menyambut Lebaran 2022 dilakukan warga. Satu di antaranya tradisi mengaduk gelamai ala Suku Serawai di Kabupaten Seluma, Bengkulu.
Gelamai atau dodol merupakan makanan spesial Suku Serawai di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu. Secara budaya. Gelamai banyak dijumpai pada saat Hari Lebaran.
Baca Juga:
Gubernur Bengkulu Katakan Pelabuhan Perikanan Nusantara di Seluma Mulai di Bangun
Gelamai merupakan identitas budaya kuliner, yang memiliki makna filosofis solidaritas serta gotong-royong yang termanifestasi dalam "Ngaduk Gelamai" bagi orang Suku Serawai.
Sebelum gelamai terhidang menjadi camilan ketika Lebaran ada proses panjang memasaknya. Warga Kabupaten Seluma, khususnya. Memasak gelamai biasanya skala banyak di atas kuali besar.
Banyaknya gelamai yang dibuat maka pembuatannya tak bisa dilakukan sendiri. Melainkan dibuat secara bersama atau keroyokan.
Baca Juga:
Bejat! Ibu Pergoki Anaknya Dicabuli Ayah Tiri
Gelamai berbahan dasar santan, gula merah, tepung beras ketan dicampur sedikit garam. Semua bahan dicampur menjadi satu di atas kuali besar dengan perapian yang cukup.
Pada saat pembuatan diperlukan adonan yang tepat agar matangnya gelamai cukup. Proses mengadonnya inilah dikenal dengan "Ngaduk Gelamai".
Biasanya, kaum pria secara bergantian akan mengaduk gelamai di atas tungku api dan kuali besar secara bergantian. Masakan tak boleh berhenti diaduk hingga masak.
"Ini makanan tradisional yang memasaknya memiliki makna gotong royong," kata Bupati Seluma, Provinsi Bengkulu, Erwin Octavian, saat menggelar masak gelamai bersama masyarakat di rumah dinasnya, beberapa waktu lalu.
Kerja sama atau gotong-royong dibutuhkan ketika memasak gelamai. Tim itu terdiri kelompok yang meracik bumbu serta tim yang mengaduk gelamai.
"Masak gelamai salah satu untuk menjaga gotong royong kekompakan, kerjasama serta kebersamaan ini menariknya," kata Erwin.
Pemerintah Daerah Kabupaten Seluma, lanjut Erwin, akan menjadikan masak makanan tradisional ini secara rutin. Hal itu, harus tetap dilestarikan.
"Banyak kuliner tradisional di Seluma. Ini harus tetap kita lestarikan," ujar Erwin.[gab]