WahanaNews-Bengkulu | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dan Bengkulu menyepakati kerja sama empat sektor utama, yaitu pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.
Penajaman kerja sama di empat sektor, yaitu pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan ini memiliki potensi besar untuk dibangun partnership oleh kedua provinsi," kata Gubernur Jatim Khofifah dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Surabaya, Minggu (02/07/23).
Baca Juga:
Bapanas: Penyerapan Stok Beras April Capai 4,9 Juta Ton
Kesepakatan kerja sama tersebut tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Gubernur dari kedua provinsi di Bengkulu, Minggu.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memastikan MoU nantinya ditindaklanjuti dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) oleh 13 organisasi perangkat daerah (OPD), 8 badan usaha milik desa (BUMD) dan 5 asosiasi dari kedua provinsi yang dijadwalkan pada Senin, 3 Juli 2023.
Gubernur Khofifah meyakini hasil dari potensi besar dalam kolaborasi dan kerja sama antara kedua provinsi nantinya tidak sekadar meningkatkan roda perekonomian namun juga mampu mensejahterakan kehidupan masyarakat.
Baca Juga:
Perum Bulog Beli 120 Ribu Ton Gabah Kering Panen dari Petani
"Peternakan, pertanian, perikanan dan perkebunan merupakan item yang mampu dibangun partnership untuk kemudian dilakukan penajaman dan identifikasi di masing-masing sektor," ujarnya.
Gubernur Khofifah mencontohkan salah satu keunggulan sektor pertanian Jatim adalah produksi beras dan kualitasnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) produksi padi di Jatim tahun 2020 tercatat 9,94 juta ton, tahun 2021 sebesar 9,789 juta ton dan tahun 2022 sebesar 9,526 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).
"Tingginya produksi padi di Jatim salah satunya didorong oleh faktor teknik mekanisasi. Padi tidak dipanen secara manual, melainkan menggunakan combine harvester sehingga bisa mengurangi potensi loss 9 sampai 11 persen," katanya.
Kemudian, lanjut Khofifah, proses pascapanennya menggunakan alat mesin pertanian (Alsintan) modern baik dryer maupun Rice Milling Unit (RMU).
"Ada banyak potensi yang bisa ditemukenali, dipertajam, kemudian diidentifikasi secara detail di sektor pertanian maupun perkebunan, perikanan dan peternakan. Ke depan bisa dijadikan kerja sama antara Provinsi Bengkulu dan Jatim," ucapnya.[zbr]