BENGKULU.WAHANANEWS.CO, Kota Bengkulu - Sensus Ekonomi yang rutin dilaksanakan setiap 10 tahun sekali akan kembali digelar pada 2026 untuk mencatat seluruh aktivitas usaha di Indonesia, mulai dari skala mikro hingga besar. Kegiatan ini menjadi acuan pemerintah dalam menyusun kebijakan pembangunan ekonomi nasional.
Melihat hasil Sensus Ekonomi 2016, Usaha Mikro dan Kecil (UMK) mendominasi struktur ekonomi nasional. Pada tahun tersebut, tercatat 26.422.256 UMK, jauh melampaui jumlah Usaha Menengah Besar (UMB) yang hanya 348.567 usaha.
Baca Juga:
Strategi Investasi ala Warren Buffett yang Cocok untuk Trader Crypto
Selain jumlah usaha, Sensus Ekonomi 2016 juga mencatat 78.673.286 tenaga kerja terserap oleh sektor usaha nasional. Dari total tersebut, UMK menopang lapangan kerja terbesar yaitu 59.266.885 orang, sementara UMB menyerap 19.406.401 orang.
Badan Pusat Statistik mencatat tiga sektor usaha yang paling dominan pada 2016, yaitu: – 46,48 persen: Perdagangan besar dan eceran, reparasi serta perawatan mobil dan sepeda motor
– 16,83 persen: Penyediaan akomodasi serta penyediaan makan minum
– 16,59 persen: Industri pengolahan
Sektor lainnya tersebar pada aktivitas transportasi, konstruksi, jasa pendidikan, kesehatan, hingga informasi dan komunikasi.
Baca Juga:
Wamenkeu Suahasil: Kemenkeu Arsitek Kebijakan Fiskal Untuk Stabilkan Ekonomi dan Distribusikan Kesejahteraan
Sensus Ekonomi 2026 yang diadakan kembali pada tahun berakhiran angka 6 bertujuan memperbarui data jumlah usaha, distribusi lapangan kerja, serta struktur industri terbaru. Data ini penting untuk melihat dinamika ekonomi termasuk perkembangan UMKM dan investasi.
Informasi rinci mengenai pelaksanaan akan diumumkan lebih lanjut oleh BPS. Pemerintah berharap masyarakat dunia usaha dapat mendukung kegiatan pendataan nasional ini.
(Sumber data: BPS – Hasil Sensus Ekonomi 2016)