BENGKULU.WAHANANEWS.CO, Rejang Lebong - Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyatakan bahwa 25 hektare sawah yang baru ditanami padi terdampak banjir di wilayah tersebut.
"Hasil pendataan yang kita lakukan di lapangan ada 25 hektare sawah petani di Kecamatan Bermani Ulu yang terdampak banjir, bahkan 1,5 hektare di antaranya harus ditanam ulang karena semuanya hanyut dibawa banjir," kata Kepala Distankan Rejang Lebong Amrul Eby, Minggu (9/3/2025).
Baca Juga:
KPU Rejang Lebong Evaluasi Pelaksanaan Pilkada 2024 Bersama Parpol dan Bawaslu Bengkulu
Dia menjelaskan, sawah petani yang terdampak banjir tersebut akibat cuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Rejang Lebong sejak beberapa pekan belakangan, sehingga sungai Air Pikat di wilayah Kecamatan Bermani Ulu meluap dan merendam sawah petani yang tersebar di beberapa desa.
Berdasarkan pendataan pihaknya di lapangan, sawah petani yang terdampak banjir ini digarap oleh 44 kelompok tani dI Kecamatan Bermani Ulu yang tersebar di Desa Tebat Pulau, Desa Air Pikat, dan Desa Tebat Tenong Dalam.
Menurut dia, sawah petani yang terdampak banjir ini rata-rata umur tanaman padinya 14 hari hingga 30 hari, di mana yang harus dilakukan penanaman ulang seluas 1,5 hektare. Sedangkan yang lainnya hanya terendam namun tidak hanyut.
Baca Juga:
PMI Rejang Lebong Gelar Gebyar Donor Darah Siapkan Stok Bulan Puasa
"Untuk sawah yang harus dilakukan penanaman ulang akan kita berikan bantuan benih padi dan bantuan lainnya," ujar dia.
Sejauh ini akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Rejang Lebong areal pertanian yang terdampak baru di Kecamatan Bermani Ulu saja.
Dia mengimbau pemerintahan desa dan kelurahan yang ada di wilayahnya terdapat areal pertanian dan perkebunan yang terdampak banjir atau tanah longsor agar segera melaporkan ke Distankan Rejang Lebong sehingga bisa diberikan bantuan.