WahanaNews-Bengkulu | PT PLN (Persero) mengklaim konversi kompor elpiji ke kompor induksi atau kompor listrik mampu menghemat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Perseroan menilai harga keekonomian listrik lebih murah ketimbang elpiji.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan pihaknya tengah melakukan uji klinis terhadap 2 ribu proyek percontohan di Solo dan Bali.
Baca Juga:
Diskon 50 Persen Tarif Listrik Tidak Diperpanjang, Ini Informasi Lengkapnya
"Program konversi kompor induksi ternyata terbukti memberikan penghematan APBN walaupun masih dalam skala uji klinis, yaitu 2 ribu sampel saja," kata Darmawan, Rabu (14/9/2022).
1. Konversi ke kompor induksi bisa hemat APBN Rp330 miliar
ilustrasi kompor induksi (pexels.com/MikhailNilov)
Baca Juga:
Gebrakan 100 Hari, Presiden Prabowo Resmikan 37 Proyek Ketenagalistrikan Nasional
Berdasarkan hitungan PLN, kata Darmawan, konversi kompor elpiji ke kompor induksi dalam sekala yang lebih besar mampu menghemat APBN sebesar Rp330 miliar per tahun untuk 300 ribu keluarga penerima manfaat pada 2022.
Adapun pada tahun depan program konversi menyasar pada 5 juta keluarga penerima manfaat, diproyeksikan dapat menghemat Rp5,5 triliun per tahun. Apabila KPM mencapai 15,3 juta, maka penghematan APBN bisa mencapai Rp16,8 triliun per tahun.
"Saving ini dari mana? Ini dari fakta bahwa per kilogram elpiji biaya keekonomiannya adalah sekitar Rp20 ribu, sedangkan biaya keekonomian (kompor induksi) sekitar Rp11.300 per kg listrik ekuivalen," jelas Darmawan.