"Peluang investasi dan perdagangan produk turunan sawit untuk biomassa tidak hanya berupa cangkang kernel kelapa sawit tetapi juga beberapa alternatif lainnya seperti tandan sawit kosong (empty fruit bunch) juga terbuka lebar bagi para perusahaan Jepang," tambah Dikki.
Kepala ITPC Osaka Dicky Farabi menambahkan, beberapa pelaku usaha Jepang seperti Hanwa menyampaikan tanggapan positif akan penyelenggaraan pertemuan bisnis ini.
Baca Juga:
Kemendes PDTT Raih Peringkat Empat Terbaik Predikat Kepatuhan Standar Pelayanan Publik 2022
"Pelaku usaha Jepang yang mengikuti misi dagang ini mengapresiasi dan makin memahami kondisi dan perkembangan cangkang kernel kelapa sawit Indonesia serta potensi energi biomassa lainnya yang dapat memenuhi pasokan di Jepang," pungkas Dicky.
Rangkaian misi dagang ke Jepang ini juga hasil kerja sama Kemendag dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo, Kementerian Perindustrian, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Osaka, dan APCASI. Kegiatan misi dagang dihadiri sebanyak 40 peserta dan diikuti perusahaan-perusahaan Jepang seperti Hanwa, Iwatani, dan Misec.
Pada 2021, total perdagangan Indonesia dan Jepang mencapai USD 32,5 miliar. Nilai ini naik 33,54 persen dibandingkan tahun 2020 yang sebesar USD 24,3 miliar. Sementara itu, total perdagangan tahun 2021 sudah melebihi tahun 2019 yang sebesar USD 31,7 miliar.
Baca Juga:
Kasus Persetubuhan Anak Bawah Umur, Polresta Bengkulu Amankan Remaja 18 Tahun
Ekspor Indonesia ke Jepang tahun 2021 naik 30,67 persen dan ekspor Jepang ke Indonesia juga naik 37,22 persen. Sedangkan periode Januari-Juli 2022, total ekspor cangkang kernel kelapa sawit (HS Code 14049091) Indonesia ke Jepang tercatat sebesar USD 207,5 juta atau meningkat 16,51 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menandakan Indonesia dan Jepang tumbuh bersama dan saling membutuhkan.[ays]