Bupati Rejang Lebong Fikri Tobari menegaskan bahwa kehadiran pemerintah Bengkulu di Aceh merupakan bagian dari solidaritas antar-daerah.
“Kita semua bersaudara. Apa yang menimpa Aceh menjadi duka untuk kita bersama. Bantuan ini diharapkan bisa sedikit meringankan beban para korban,” ungkapnya.
Baca Juga:
Menepis Pandangan Salah Kaprah atas Kebijakan Pramono yang Dinilai Reaktif Menghadapi Banjir
Penguatan Kolaborasi Kemanusiaan Antar Provinsi
Rombongan Pemprov Bengkulu juga menyampaikan komitmen untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah Aceh dalam upaya pemulihan jangka panjang, termasuk dukungan logistik lanjutan bila diperlukan.
Helmi menambahkan bahwa semangat gotong royong harus diperkuat di tengah meningkatnya intensitas bencana alam di Indonesia.
Baca Juga:
Delapan Belas Gubernur Protes ke Menkeu Purbaya soal Pemotongan Anggaran TKD
“Tidak ada daerah yang bisa menghadapi bencana sendirian. Kerja sama dan kepedulian adalah kunci,” tegas Gubernur Helmi.
Banjir Bandang dan Longsor di Aceh
Peristiwa banjir bandang yang disertai longsor di Aceh menyebabkan kerusakan parah pada pemukiman, jembatan, fasilitas umum, serta memaksa ribuan warga mengungsi. Tim gabungan BPBD, TNI-Polri, dan relawan masih terus melakukan evakuasi dan pendataan kerusakan di sejumlah titik terdampak.