BENGKULU.WAHANANEWS, Malang – Sebuah kisah pendidikan yang tak biasa datang dari SD VI Sumberpetung, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Ruang kelas V di sekolah ini hanya memiliki satu siswa aktif, yakni Ilham Mahendra, sehingga proses belajar mengajar berlangsung dengan format yang sangat personal.
Fenomena “kelas satu murid” ini menjadi viral di media sosial setelah foto kegiatan belajar Ilham bersama guru mata pelajaran Dedi Hermawan beredar luas. Dalam foto tersebut, Ilham tampak serius mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS), sementara sang guru memberikan pendampingan penuh.
Baca Juga:
Rumor Joey Pelupessy ke Persib Menguat, Persaingan Lini Tengah Diprediksi Makin Panas
Pembelajaran Super Personal
Karena hanya ada satu murid, seluruh ritme belajar diatur mengikuti kebutuhan Ilham. Tidak ada suasana riuh kelas, tidak ada diskusi kelompok, dan tidak ada dinamika antar-siswa seperti pada umumnya.
“Mengajar satu murid memang menantang karena interaksi sangat terbatas. Ilham juga perlu waktu lebih dalam memahami materi, sehingga saya harus menyesuaikan semua metode belajar untuknya,” ujar Dedi Hermawan.
Baca Juga:
Buntut Pengangkatan Kepala Bakom, Mahkamah Konstitusi Diminta Perjelas Fungsi Perpres
Dedi menjelaskan bahwa kondisi ini memerlukan strategi yang berbeda, mulai dari pendekatan materi, bentuk latihan, hingga evaluasi pembelajaran. Meski begitu, ia menyebut Ilham memiliki kemauan belajar yang tinggi sehingga memudahkan pendampingan intensif.
Tantangan di Sekolah Desa
Fenomena kelas dengan siswa tunggal bukan pertama kali terjadi di wilayah-wilayah terpencil atau sekolah yang mengalami penurunan jumlah peserta didik. Persaingan sekolah, kondisi demografis, serta akses pendidikan menjadi faktor yang sering memengaruhi jumlah siswa.