Acara tersebut mendapat sambutan cukup baik hingga mendapatkan sekitar 70 surat terbaik dari anak-anak usia sekolah, perguruan tinggi, serta umum, yang kemudian dibukukan.
Momen tersebut kian mengharukan ketika anak-anak yatim piatu melakukan sungkeman pada ibu-ibu dari sebuah panti jompo.
Baca Juga:
Bupati Karo: Pasien Cukup Bawa KTP Untuk Berobat, Jangan Ada Penolakan dan Tetap Dilayani.
Kemudian, di penghujung acara, ada salah seorang peserta yang membuat terkejut seluruh panitia penyelenggara lewat pertanyaannya.
"Kapan diadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ayah? Kapan Peringatan Hari Ayah? Kami pasti ikut lagi," tanya peserta tersebut.
Bermula dari pertanyaan itu, PPIP pun tergugah untuk mencari informasi tentang hari ayah hingga digelarlah sebuah audiensi dengan DPRD Kota Solo.
Baca Juga:
PLN Journalist Awards 2025 Dibuka, Apresiasi untuk Jurnalis Angkat Isu Kedaulatan Energi
Kala itu, PPIP bahkan sempat menanyakan apakah seseorang atau lembaga boleh menetapkan Hari Ayah jika memang belum ada, namun jawabanya yang diterima kurang memuaskan.
Alhasil, setelah melalui kajian yang cukup panjang, PPIP akhirnya menggelar deklarasi Hari Ayah Nasional dan menetapkan tanggal 12 November sebagai tanggal peringatannya.
Penyelenggaran deklarasi tersebut digabung dengan peringatan Hari Kesehatan dan mengambil semboyan 'Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya'.