Popularitas vs Kekayaan Versi Forbes
Fenomena “Sultan Andara” menunjukkan adanya perbedaan antara:
kekayaan berbasis popularitas dan cashflow, dengan
kekayaan struktural berbasis kepemilikan aset raksasa.
Raffi Ahmad unggul dalam hal visibilitas publik, pengaruh media, dan bisnis kreatif modern.
Baca Juga:
10 Negara Terkaya di Dunia
Sementara para konglomerat Forbes bergerak relatif senyap, namun mengendalikan sektor strategis seperti perbankan, energi, agribisnis, teknologi, dan manufaktur.
Kesimpulan
Raffi Ahmad layak disebut “sultan” di dunia hiburan dan industri kreatif Indonesia. Namun, dalam peta kekayaan versi Forbes, ia belum masuk jajaran orang terkaya Indonesia.
Perbandingan ini sekaligus menunjukkan bahwa kaya raya tidak selalu berarti masuk daftar Forbes, karena standar yang digunakan berbeda secara fundamental.
Baca Juga:
Harta Kekayaan Rp24,5 Miliar, Kepala Satpol PP Pejabat Terkaya di DKI Jakarta
[Redaktur: Ramadhan HS]