Bengkulu.WahanaNews.co, Mukomuko - Pihak Resor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengevakuasi seekor beruang madu yang terkena jerat di perkebunan kelapa sawit Desa Sido Mulyo, Kecamatan Penarik.
Kepala Resor BKSDA Mukomuko Damin saat dihubungi dari Mukomuko, Sabtu (8/6/2024), mengatakan beruang tersebut terkena jerat di lahan perkebunan kelapa sawit yang diduga masuk kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Air Dikit di Desa Sido Mulyo, Kecamatan Penarik.
Baca Juga:
BKSDA Bawa Orangutan Hasil Sitaan ke Pusat Rehabilitasi di Sumatera Utara
"Kalau pengamatan sementara, ada luka di pergelangan kaki depan beruang tersebut dan luka tersebut bekas jerat, evakuasi ini menggunakan bius," katanya.
Ia mengatakan, tim yang terlibat dalam evakuasi beruang madu ini dari Babinsa atau Koramil Penarik, Babinkamtibmas di Polsek Penarik, pihak PT Agromuko Sungai Jerinjing, BKSDA Bengkulu, dan masyarakat peduli lingkungan dari Ruqiyah Aswaja (susilo).
Setelah melakukan evakuasi beruang madu ini, ia mengatakan, pihaknya mau melihat kondisi satwanya dulu, kemungkinan satwa ini dibawa ke Pos Air Hitam.
Baca Juga:
Evakuasi Bayi Orangutan oleh BKSDA Kalimantan Barat dari Mata-Mata
Ia mengatakan, jika nanti kondisi satwa ini perlu perawatan lebih lanjut, maka pihaknya bersama tim lainnya akan membawa beruang madu tersebut ke BKSDA Bengkulu.
Sementara itu, ia mengatakan, pihak Resor BKSDA Mukomuko melakukan evakuasi beruang madu ini setelah mendapat laporan adanya beruang yang terkena jerat di lahan perkebunan kelapa sawit.
"Kami mendapat laporan dari warga di wilayah ini terkait adanya satu ekor beruang yang terjerat di tanah perkebunan kelapa sawit milik warga yang diduga berada di dalam kawasan HPT Air Dikit," ujarnya.
Setelah itu, katanya, pihaknya bersama dengan tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, dan masyarakat serta pihak PT Agromukomuko, perusahaan perkebunan kelapa sawit langsung menyelamatkan beruang tersebut.
Ia menjelaskan, awalnya pihaknya mengalami kesulitan dalam melakukan evakuasi karena beruang tersebut kemungkinan besar sudah terjerat beberapa hari sehingga satwa ini sedikit agresif.
Untuk itu, katanya, pihaknya melakukan tindakan membiusnya sebelum beruang tersebut dimasukkan ke dalam kandang besi yang sudah disiapkan.
[Redaktur: Amanda Zubehor]