Bengkulu.WahanaNews.co, Kota Bengkulu - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu melakukan aksi 'jemput bola' dan sweeping (penertiban) untuk meningkatkan cakupan vaksinasi anak-anak di wilayah tersebut.
Hal tersebut dilakukan sebab pada pelaksanaan vaksinasi polio tahap pertama yang dilakukan di seluruh fasilitas kesehatan di Kota Bengkulu mencapai 27 ribu dari target 52 ribu anak.
Baca Juga:
Pemprov Kaltim Dukung Target Nasional 100% Sanitasi Layak dan Bebas BABS 2030
"Untuk pelaksanaan vaksinasi polio tahap pertama mencapai 27 ribu anak," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani di Bengkulu, Kamis (1/8/2024).
Untuk itu, pihaknya aman menurunkan tim agar mendatangi satu persatu rumah atau kediaman anak-anak yang belum melakukan vaksin polio.
Meskipun melakukan aksi jemput bola, untuk masyarakat yang ingin ingin anaknya dilakukan vaksin polio dapat mendatangi layanan kesehatan seperti puskesmas dan lainnya.
Baca Juga:
Jumlah Kasus DBD di Mukomuko Bertambah Menjadi 545 Orang
Lanjut Sri, Dinkes Kota Bengkulu juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi agar para orang tua memperbolehkan anaknya untuk melakukan vaksinasi polio.
"Artinya memberikan penjelasan kepada mereka agar arti penting vaksinasi polio tersebut," ujar dia.
Diketahui sebelumnya, Joni menyebutkan bahwa untuk ketersediaan vaksin polio di Kota Bengkulu saat ini tercukupi untuk pelaksanaan pekan imunisasi nasional polio tersebut.
"Kalau untuk ketersediaan (vaksin polio) sudah mencukupi, tinggal didistribusikan saja. Sebab penyuplai vaksin tersebut dari Dinkes Provinsi Bengkulu sesuai dengan target daerah masing-masing," sebutnya.
Untuk itu, Joni mengajak seluruh masyarakat di Kota Bengkulu untuk memanfaatkan program vaksin polio gratis tersebut di seluruh puskesmas yang ada di wilayah tersebut.
Sebab, melalui program vaksinasi polio, dapat meningkatkan kekebalan tubuh anak-anak terhadap penyakit polio.
"Kita upayakan pencegahan, karena di provinsi tetangga telah ditemukan kasus polio dan untuk di Kota Bengkulu hingga saat ini belum ditemukan kasus polio yang menyerang anak-anak. Mencegah lebih baik daripada mengobati karena kita sama-sama tahu kalau sudah terjangkit polio tidak bisa disembuhkan," kata Joni.
[Redaktur: Amanda Zubehor]