BENGKULU.WAHANANEWS.CO, Kota Bengkulu - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bengkulu mencatat peningkatan kasus virus jembrana pada ternak sapi di wilayah tersebut. Oleh karena itu, peternak diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.
Data terbaru menunjukkan jumlah sapi yang terjangkit virus jembrana meningkat dari 25 ekor di awal tahun lalu menjadi 54 ekor saat ini.
Baca Juga:
KPU Sulut Berkomitmen Tingkatkan Kualitas Pertanggungjawaban Keuangan Secara Akuntabel di Masa Depan
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bengkulu, Henny Kusuma Dewi di Bengkulu, Jumat (21/2/2025), mengatakan pihaknya menerima laporan dari peternak di Kecamatan Kampung Melayu mengenai sapi yang menunjukkan gejala penyakit Jembrana.
"Kami langsung mengirim petugas ke lokasi peternakan untuk mengonfirmasi kasus tersebut," katanya.
Henny mengatakan saat ini kasus Jembrana sedang mengalami outbreak atau peningkatan tajam. Bahkan, beberapa peternak melaporkan adanya sapi yang mati akibat infeksi virus tersebut, meski ada yang sempat dipotong paksa sebelum kondisinya memburuk.
Baca Juga:
Kinerja Bawaslu Disorot, DPR Geram dengan Banyaknya PSU di Pilkada 2025
"Pelayanan pengobatan terus kami lakukan untuk sapi yang terjangkit agar penyebaran virus tidak semakin meluas ke sapi lainnya," katanya.
Menurut Henny, penyebaran virus di lokasi peternakan Kampung Melayu terjadi, karena sapi yang diberi makan ditempatkan di lokasi yang sama dengan sapi yang telah terjangkit. Hal ini menyebabkan penyebaran virus semakin cepat.
"Kami lihat kandang di sana menjadi satu, terutama anak sapi yang bercampur dengan sapi dewasa. Jadi, virus sangat cepat menyebar," kata dia.