BENGKULU.WAHANANEWS.CO, Purwokerto – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Gedung Megatorium Margono Djojohadikoesoemo di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Senin (29/12/2025).
Pembangunan gedung ini diharapkan menjadi simbol penguatan ekonomi kerakyatan berbasis konstitusi.
Rektor UMP, Jebul Suroso, menjelaskan bahwa Megatorium Margono Djojohadikoesoemo akan melengkapi sarana akademik mahasiswa sekaligus menjadi ruang refleksi sejarah dan pemikiran tokoh ekonomi nasional, Margono Djojohadikoesoemo. Tokoh tersebut dikenal sebagai Bupati Banyumas dan Direktur Utama pertama Bank Negara Indonesia (BNI).
Baca Juga:
Aisyiyah Diminta Jadi Mitra Strategis Pemkab dalam Pemberdayaan Perempuan
Dalam sambutannya, Haedar Nashir menegaskan bahwa penamaan gedung tersebut bukan sekadar penghormatan sejarah, tetapi juga peneguhan arah pemikiran ekonomi bangsa. Menurutnya, Margono Djojohadikoesoemo mewariskan gagasan ekonomi kerakyatan yang relevan dengan tantangan Indonesia saat ini.
Haedar juga menyinggung peran Sumitro Djojohadikoesoemo - putra Margono dan ayah Presiden Prabowo Subianto yang dikenal luas sebagai begawan ekonomi Indonesia. Ia menilai kesinambungan pemikiran ekonomi antara generasi tersebut selaras dengan gagasan Presiden Prabowo dalam memperkuat ekonomi nasional berbasis kedaulatan rakyat.
“Kita berharap ekonomi Indonesia tidak sepenuhnya diserahkan pada mekanisme pasar. Negara harus hadir membangun sistem ekonomi yang adil, mandiri, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat,” ujar Haedar.
Baca Juga:
Arif Budimanta, Ekonom Muhammadiyah dan Mantan Stafsus Presiden Jokowi Tutup Usia
Ia menambahkan, Megatorium Margono Djojohadikoesoemo diharapkan menjadi pusat kajian dan “laboratorium pemikiran” untuk merumuskan format ekonomi Indonesia ke depan, sejalan dengan amanat Pasal 33 UUD 1945 tentang perekonomian nasional yang berasas kekeluargaan dan dikuasai negara demi kemakmuran rakyat.
Pembangunan gedung ini merupakan hasil kerja sama antara Muhammadiyah dan BNI, yang juga mencakup pengembangan fasilitas pendidikan lainnya, termasuk pembangunan TK ABA Semesta di Yogyakarta. Kolaborasi tersebut diarahkan untuk memperkuat pembangunan sumber daya manusia sebagai fondasi Indonesia maju.
“Orientasi utamanya adalah membangun SDM unggul, karena di sanalah kekuatan strategis bangsa berada,” tutup Haedar.