Bengkulu.WahanaNews.co | Penggiat otomotif nasional Fitra Eri Purwotomo mengaku pengendara mobil listrik rasakan sensasi berbeda dibandingkan kendaraan konvensional.
“Tanpa suara, tanpa getaran, tenaga instan dan dari sisi rupiah konsumsi energinya lebih rendah dari mobil konvensional. Dua tahun menggunakan mobil listrik menjadi pengalaman yang menyenangkan,” katanya saat peresmikan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Kantor Pusat BNI, Gedung Graha BNI dan Menara BNI Pejompongan, Selasa (19/7/22).
Baca Juga:
PLN Startup Day 2025 Kembali Digelar di Jakarta
“Kita senang PLN yang memudahkan pengisian daya melalui SPKLU,” ujarnya.
Tidak hanya SPKLU, PLN juga mendukung konsumen dalam instalasi home charging.
“Sampai rumah tinggal colok, besok paginya penuh. Benar-benar terukur dan terkontrol kalau kita memiliki home charging dari PLN,” ujar Fitra Eri.
Baca Juga:
Turut Gerakkan Ekonomi Lokal, ALPERKLINAS Apresiasi Langkah PLN Kerjasama dengan BUMDes Manfaatkan PLTA Sebagai Objek Wisata Edukatif Memorial
Ia menilai mobil listrik lebih hemat dibandingkan dengan mobil berbahan bakar minyak. Untuk 1 kilowatt hour (kWh) bisa menjalankan mobil listrik sejauh tujuh kilometer, sementara dengan kapasitas penuh 45 kWh, kendaraan bisa melaju 300 km.
“Biaya isi penuh 45 kWh kira-kira Rp70 ribu, kita bisa menempuh 300 km. Sangat hemat kan?” ujarnya.
Mobil listrik juga mendukung transisi energi karena emisi karbonnya lebih rendah dibandingkan kendaraan berbasis BBM.
Dirut PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, satu liter bensin memiliki berat emisi sebesar 2,4 kg/CO2, sementara 1 KWh yang berasal dari PLTU emisinya 1 kg/CO2.
“Pengurangannya 50 persen. Kalau dulu emisinya itu ada di jalan-jalan. Kalau sekarang, emisinya cuma berasal dari pembangkit. Dan jangan lupa, bahwa PLN juga memiliki pembangkit berbasis EBT, sehingga ke depan, emisinya juga 0,” ungkapnya.
“Seliter bensin setara 1,2 kWh listrik. Dengan harga listrik per kWh Rp1.444 atau dibulatkan Rp1.500, berarti 1,2 kWh listrik harganya Rp1.700. Sedangkan harga seliter bensin Rp14.000 dan paling mahal ada yang Rp21.000,” papar dia.
Hingga Juni 2022 ada 139 unit SPKLU tersedia di 110 lokasi di 48 kota di Indonesia dan rencana penambahan sampai akhir tahun ini 110 unit. PLN juga menargetkan mengoperasikan 4.900 unit stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) hingga akhir 2022.
PLN memberikan diskon tarif 30 persen bagi pemilik kendaraan listrik yang melakukan pengisian daya pukul 22.00 hingga 05.00, diskon tambah daya, dan pemasangan home charging station gratis.
Saat ini ada fitur electric vehicle pada aplikasi PLN Mobile yang memudahkan mengetahui lokasi SPKLU dan SPBKLU terdekat, serta petunjuk arah menuju lokasi.
“Ini semua menjadi bukti keseriusan PLN mendukung perkembangan kendaraan listrik di Tanah Air,” kata Darmawan.[gab]