WahanaNews-Bengkulu | PT PLN (Persero) melalui entitas bisnisnya PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PLN Enjiniring) menggandeng perusahaan asal Korea Selatan KEPCO Engineering and Construction Company Inc untuk mengembangkan teknologi pemanfaatan hidrogen dan amonia sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Baca Juga:
Lewat Aksi Zero Waste Warriors, 18 Ribu Volunteer PLN Berhasil Kumpulkan 170,80 Ton Sampah
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN Enjiniring dan Kepco Engineering and Construction Company Inc.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Resmikan 55 Proyek Pembangkit EBT, Termasuk Program Lisdes PLN di Berbagai Wilayah Indonesia
"Kerja sama ini dilakukan untuk mendorong penggunaan energi bersih di Indonesia demi mewujudkan net zero emission pada 2060, salah satunya melalui pengurangan penggunaan batu bara di PLTU melalui program co-firing," kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dalam keterangan tertulis, Minggu, 6 November 2022.
Dirinya menjelaskan, melalui kesepakatan ini PLN Enjiniring dan KEPCO akan melakukan perencanaan, studi dan pengembangan jasa engineering dan konstruksi di bidang ketenagalistrikan, khususnya teknologi co-firing hidrogen dan amonia.
"Dari kerja sama ini diharapkan akan ada kajian mendalam terkait dengan co-firing hidrogen dan amonia untuk mendukung transisi energi dan mencapai net zero emission," jelasnya.
Dia menambahkan, kerja sama itu juga sejalan dengan komitmen PLN untuk mengurangi emisi karbon di Indonesia lewat co-firing. Saat ini terdapat tiga pilot project co-firing hidrogen dan amonia yaitu di PLTU Gresik, PLTU Suralaya dan PLTGU Priok.
"Kolaborasi memang menjadi kunci dalam transisi energi. Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak atas dukungannya kepada PLN dalam upaya mewujudkan lingkungan yang lebih hijau dan bersih," pungkasnya.[ays]