BENGKULU.WAHANANEWS.CO, Padang Pariaman – Sebanyak tujuh rumah di Korong 1 Komplek Palapa Saiyo, Jorong Sungaibuluh Selatan, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, ambruk akibat abrasi hebat pada Rabu (10/12/2025). Beruntung, seluruh warga selamat dan tidak ada korban jiwa, meski kerugian material diperkirakan cukup besar.
Pada Kamis (11/12/2025), Gubernur Bengkulu Helmi Hasan datang langsung ke lokasi untuk memberikan dukungan kepada para korban. Kehadiran Helmi menjadi penguat bagi para warga yang kini mengungsi di tenda darurat dan rumah kerabat.
Baca Juga:
Syarfi Hutauruk dan Keluarga Salurkan Zakat Maal dan Santuni Anak Yatim
Dalam kunjungan itu, Helmi menyerahkan bantuan tunai, paket sembako, perlengkapan ibadah, serta memastikan kebutuhan mendesak warga dapat segera terpenuhi.
“Allah tidak membebani hamba-Nya di luar kemampuan. Setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Musibah seperti ini mengingatkan kita untuk mendekat kepada Allah. Mari kita kuatkan hati, insyaAllah kita mampu melewatinya bersama,” ujar Helmi di hadapan warga.
Helmi juga menegaskan komitmen masyarakat Bengkulu untuk ikut membantu provinsi-provinsi tetangga yang tengah dilanda bencana.
“Musibah ini adalah musibah kita bersama. Kami hadir untuk menguatkan, memastikan saudara-saudara kami tidak menghadapi ini sendirian,” tambahnya.
Sebelumnya, Gubernur Helmi telah menyerahkan bantuan tunai Rp1 miliar kepada Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, di Rumah Dinas Gubernur. Selain itu, Bengkulu mengirimkan logistik bahan pokok, seragam sekolah, kursi roda, hingga ambulans. Seluruh bantuan tersebut bersumber dari donasi masyarakat Bengkulu, yang mencapai Rp4,3 miliar dan disalurkan ke tiga provinsi terdampak: Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Baca Juga:
Pemkab Tapteng Salurkan Zakat Profesi ASN di Sibabangun
Tokoh masyarakat Palapa Saiyo, Iskandar, menyampaikan apresiasinya atas kepedulian masyarakat Bengkulu.
“Kehadiran Gubernur Bengkulu sangat berarti bagi kami. Rumah hancur, banyak yang hilang, namun perhatian ini membuat kami merasa tidak sendirian,” ujarnya.
Hingga kini, warga dibantu pemerintah daerah masih mengevakuasi barang-barang yang tersisa. Opsi relokasi menjadi pilihan yang sedang dipertimbangkan untuk rumah-rumah yang lokasinya dinilai rawan.
“Relokasi harus segera dilakukan bagi warga yang rumahnya hanyut terbawa arus sungai,” tutup Iskandar.