BENGKULU.WAHANANEWS.CO, Jakarta – UTBK-SNBT 2026 tidak menguji hafalan pelajaran sekolah secara langsung. Tes ini dirancang untuk mengukur cara berpikir, daya nalar, dan kemampuan literasi calon mahasiswa - kemampuan yang sangat menentukan keberhasilan studi di perguruan tinggi.
Secara umum, materi UTBK terbagi menjadi dua kelompok besar: Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Literasi.
Baca Juga:
Memahami UTBK-SNBT 2026: Dari Sistem Seleksi hingga Strategi Lolos
1. Tes Potensi Skolastik (TPS)
TPS bertujuan mengukur potensi kognitif dasar peserta, bukan seberapa banyak materi pelajaran yang dihafal.
1. Penalaran Umum
Baca Juga:
UTBK–SNBT 2026: Portofolio adalah Bukti Nyata Bakat dan Kompetens
Mengukur kemampuan berpikir logis, analitis, dan sistematis. Peserta diuji dalam menarik kesimpulan, mengenali pola, serta menilai hubungan sebab-akibat.
Ini adalah inti dari “cara berpikir mahasiswa”, bukan siswa sekolah.
2. Pengetahuan dan Pemahaman Umum
Menilai kemampuan memahami konsep umum yang sering muncul dalam konteks akademik dan sosial. Bukan soal hafalan fakta, tetapi kemampuan memahami informasi secara tepat.
3. Pemahaman Bacaan dan Menulis
Mengukur kemampuan memahami teks, menemukan gagasan utama, menyimpulkan isi bacaan, serta memahami struktur bahasa.
Mahasiswa dituntut membaca banyak jurnal dan buku—kemampuan ini krusial.
4. Pengetahuan Kuantitatif
Berfokus pada kemampuan numerik dasar, seperti aritmetika, perbandingan, persentase, dan logika angka.
Yang diuji bukan rumus rumit, tetapi ketepatan berpikir menggunakan angka.
2. Tes Literasi
Tes Literasi mengukur kemampuan memahami, menganalisis, dan menggunakan informasi tertulis serta numerik dalam berbagai konteks.
1. Literasi dalam Bahasa Indonesia
Menilai kemampuan memahami teks argumentatif, informatif, dan reflektif dalam Bahasa Indonesia. Peserta diuji dalam membaca kritis, menilai argumen, dan menarik kesimpulan logis.
2. Literasi dalam Bahasa Inggris
Mengukur pemahaman bacaan berbahasa Inggris dalam konteks akademik umum. Fokusnya bukan pada grammar rumit, tetapi pemahaman isi teks.
3. Penalaran Matematika
Berbeda dengan matematika sekolah. Yang diuji adalah kemampuan bernalar menggunakan konsep matematika untuk memecahkan masalah kontekstual.
Lebih dekat ke logika daripada hitung cepat.
Penutup
UTBK 2026 tidak menanyakan apa yang dihafal, tetapi bagaimana peserta berpikir. Oleh karena itu, latihan terbaik bukan hanya memperbanyak soal, melainkan membangun logika, literasi, dan ketahanan berpikir.
Pesan penting:
UTBK bukan ujian kepintaran semata, tetapi ujian kesiapan menjadi mahasiswa.
Untuk info lengkap:
[Redaktur: Ramadhan HS