Para pengunjung yang akan mengunjungi Air Terjun Tri Sakti, akan dimanjakan dengan layanan antar jemput ke lokasi wisata yang berjarak sekitar 2 KM dari desa menggunakan sepeda motor yang sudah dimodifikasi, mengingat jalur yang dilewati masih berbentuk tanah dan bebatuan serta tebing terjal. Namun pengunjung tidak perlu takut karena pengemudinya sudah handal dan menguasai medan.
Selain itu, mereka ini nantinya juga bisa menikmati permainan canyoning yakni turun dari atas air terjun hingga ke dasar dengan ketinggian 86 meter dengan menggunakan peralatan panjat tebing. Para pengunjung ini akan dipandu tenaga ahli sehingga bisa menuruni air terjun.
Baca Juga:
5 Tips Ini Cocok untuk Traveling yang Minim Budget
"Pengunjung yang membeli paket ini juga bisa melihat aktivitas pengolahan air nira hingga menjadi gula aren, mereka ini akan melihat proses penyadapan hingga memasaknya. Pengunjung ini bisa menikmati langsung air nira yang disadap dari batangnya," urai Soleh.
Paket wisata yang disiapkan BUMDes Belirang tersebut merupakan konsep pengelolaan wisata modern yang mereka dapatkan saat mengikuti pelatihan desa wisata oleh Asosiasi Desa Wisata Indonesia (ASIDEWI) berupa pelatihan dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) pada akhir 2020 lalu.
Desa Belitar Seberang itu sendiri sudah ditetapkan sebagai salah satu desa wisata di Kabupaten Rejang Lebong pada awal 2021 lalu dan mulai sekarang mendapatkan penyertaan modal melalui BUMDes setempat sebesar Rp25 juta.
Baca Juga:
4 Tips Bagi Traveling yang Minim Budget
"Penyertaan modal dari dana desa yang kami terima ini dialokasikan untuk pembuatan gazebo, mushola, WC dan kantin. Kita juga masih mencoba mengajukan bantuan untuk pengembangan obyek wisata Air Terjun Tri Sakti ke pemerintah pusat dan pemerintah daerah agar dilakukan pengembangan," ujarnya.
Perhatian pemerintah ini sangat penting karena jika hanya mengandalkan dana desa maka sulit dilaksanakan mengingat anggarannya terbatas dan anggaran yang dibutuhkan cukup besar terutama pembangunan jalan menuju lokasi dari desa mereka sekitar 2 KM.
Jalanan menuju ke lokasi wisata itu saat ini masih berbentuk jalanan tanah dan bebatuan menyusuri tebing, sehingga jika turun hujan sulit dilalui, di mana jika ditempuh dengan menggunakan sepeda motor yang telah dimodifikasi sekitar 30 menit dan jika berjalan kaki sekitar 1 jam perjalanan.