BENGKULU.WAHANANEWS.CO, Kota Bengkulu – Anggota DPR RI dari Dapil Bengkulu melapor ke Polda Bengkulu Rabu (10/12/2025) - setelah diduga mengalami penipuan ratusan juta rupiah terkait paket umrah yang dikelola sebuah biro perjalanan. Laporan ini disampaikan oleh Tenaga Ahlinya, Rena Anggraini, yang merasa dirugikan bersama anggota DPR RI tersebut karena keberangkatan umrah yang dijanjikan tidak pernah terealisasi.
Korban Dijanjikan Paket Eksklusif Rp.50,612 Juta
Baca Juga:
Diduga Dianiaya Polisi, Polda Jateng Ekshumasi Jenazah Darso
Kasus ini bermula ketika Erna Sari Dewi bersama Tenaga Ahli-nya Rena Anggraini mendaftar program umrah melalui PT Riandha Global Wisata. Keduanya dijanjikan paket eksklusif senilai Rp.50,612 Juta per orang dengan jadwal keberangkatan pada November 2025. Namun hingga waktu yang disepakati, tidak ada satu pun kepastian keberangkatan, termasuk tiket, akomodasi, maupun kepastian pelayanan dari pihak travel.
Merasa tidak mendapatkan kejelasan, Rena melakukan berbagai upaya untuk mengonfirmasi penyelenggara perjalanan. Namun jawaban yang diberikan dinilai tidak memadai.
“Kami hanya diberitahu nanti akan ada keberangkatan, tapi sampai sekarang tidak ada informasi pasti. Sudah berbulan-bulan menunggu dan tidak ada kemajuan,” ujar Rena Anggraini saat dihubungi WahanaNews.
Baca Juga:
Simak Daftar Negara-negara ASEAN, Lengkap dengan Ibu Kota dan Tanggal Bergabung
Rena juga mengungkapkan bahwa dirinya bukan satu-satunya korban.
“Saya tahu setidaknya ada belasan orang lagi yang dalam situasi sama seperti saya. Semua hanya mendapatkan janji kosong tanpa kepastian apapun,” lanjutnya.
Pihak Travel Membantah: Hanya Salah Paham
Pimpinan Riandha Tour and Travel, RS, menepis dugaan penipuan dan menyebut persoalan ini hanya kesalahpahaman. Ia menegaskan bahwa pihaknya sedang berupaya menyelesaikan permasalahan dengan para jemaah.
“Yang umroh sama kita sudah diatur termasuk waktu keberangkatan, jadi tidak bisa mengubah jadwal sewaktu-waktu,” kata RS melalui sambungan telepon.
Ia menjelaskan perubahan jadwal yang dilakukan secara berulang membuat proses pemesanan ulang menjadi terkendala.
“Seminggu sebelum berangkat, ibu itu mengganti tanggal. Bahkan sudah 5 kali mengganti tanggal. Kalau ganti-ganti tanggal itu kita kesulitan, tiket sudah tidak ada di tanggal yang beliau request,” jelasnya.
Ria menambahkan bahwa perubahan yang terus-menerus menyebabkan pihak hotel tak lagi merespons permintaan reservasi.
“Bahkan pas di DPR RI Senayan, saya sudah disuruh request hotel pindah Makkah, dan dia juga request lagi untuk stay sampai tanggal 30. Dan itu sudah tidak dijawab lagi sama pihak hotelnya, karena sudah terlalu banyak perubahan. Dan soal bukti hotel palsu, itu enggak palsu dan benar ada konfirmasi hotelnya,” terangnya.
Polisi Telah Terima Laporan Korban
Rena Anggraini resmi membuat laporan ke Polda Bengkulu untuk meminta penyelidikan lebih lanjut. Aparat saat ini tengah mempelajari dokumen, bukti pembayaran, serta keterangan dari pihak-pihak terkait.
Kasus ini menambah daftar laporan kriminal menonjol di Bengkulu, mulai dari korupsi hingga penggelapan dan penipuan oleh oknum pelaku usaha.
Informasi perkembangan penanganan perkara oleh Polda Bengkulu akan diberitakan kembali setelah adanya keterangan resmi dari penyidik.
[Redaktur: Ramadhan HS]