WahanaNews-Bengkulu | Anak usaha PT Brantas Abipraya (Persero), PT Brantas Energi (BREN) bulan Juli lalu telah melaksanakan penandatanganan sertifikat tanggal pembiayaan untuk PLTM Batanghari.
Dengan ini, PLTM Batanghari sudah bankable dan menjadi tanda dimulainya pekerjaan konstruksinya.
Baca Juga:
Awal tahun 2024, PLN Operasikan Dua Unit PLTM Berkapasitas 3,5 MW di Lampung
"Ya sudah dilaksanakan penandatanganan yang dilakukan Direktur PT Brantas Total Energi Syaiful Arif yang merupakan Special Purpose Company (SPC) milik BREN dengan General Manager PT PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Barat, Wahyu Wibowo, didampingi Direktur Keuangan, HC dan Manajemen Risiko BREN Tumpang Muhammad," ujar Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Miftakhul Anas dalam keterangan tertulis, Senin (12/9/2022).
PLTM Batanghari memiliki kapasitas 3 x 1,7 MW yang terletak di Kecamatan Sembilan Koto, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat. PLTM ini merupakan pembangkit yang memanfaatkan bendungan eksisting milik Kementerian PUPR.
Energi listrik dihasilkan dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan, sehingga pembangkit listrik ini bersifat ramah lingkungan. Adapun pelaksanaan konstruksi PLTM Batang hari ini dikerjakan Brantas Abipraya selaku induk usaha dari BREN.
Baca Juga:
Awali 2024, PLN Operasikan Dua Unit PLTM Kapasitas 3,5 MW di Lampung, Langkah Kebut Bauran Energi
"PLTM Batanghari ini merupakan salah satu dari tiga pembangkit BREN yang memanfaatkan bendungan eksisting milik Kementerian PUPR. Harapannya, lewat anak usaha Abipraya ini ditahun yang akan datang, kami dapat lebih berperan lagi dalam pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) yang berpotensi menghasilkan listrik untuk dijadikan pembangkit listrik yang ramah lingkungan," imbuh Anas.
Tahun 2022 BREN melalui Special Purpose Company-nya telah melaksanakan tiga kegiatan konstruksi dengan skema Pemanfaatan BMN di antaranya ialah PLTM Titab, Kapasitas 2 x 0,64 MW terletak di Kabupaten Buleleng Bali.
Ada juga PLTM Pandanduri, kapasitas 2 x 0,29 MW terletak di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat dan yang terbaru adalah PLTM Batanghari dengan kapasitas 3 x 1,7 MW di Sumatera Barat.