Bengkulu.WahanaNews.co | Densus 88 Antiteror mengamankan tiga orang di lokasi berbeda di Bengkulu. Mereka yang diamankan berprofesi petani hingga dosen di universitas.
Penangkapan pertama yaitu seorang petani, MT, di Desa Bajak 1, Kecamatan Tabah Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah. MT kabarnya tinggal di desa Bajak selama 16 tahun.
Baca Juga:
Tersangka Bom Molotov di Pos Polisi Bekasi Ajukan Gugatan Praperadilan ke PN Jaksel
"Selama ini MT tidak terlihat memiliki gerak gerik mencurigakan, dan merupakan petani cabai di desa," kata Darsono Kepala Desa Bajak 1 saat dikonfirmasi.
Selain MT, Densus 88 juga mengamankan RH seorang dosen di salah satu universitas di Bengkulu. Terduga teroris ini ditangkap di Kelurahan Tebeng, Kota Bengkulu, Rabu (09/02) di sebuah Yayasan tempat RH bekerja.
WS istri terduga RH mengatakan, tim Densus menangkap suaminya saat sedang bekerja. Selain itu juga menggeledah rumah dan membawa buku-buku serta dokumen.
Baca Juga:
Kapolri: Densus 88 akan Ikut Amankan Gereja saat Natal
"Suami saya seorang ustaz yang biasa mengisi dakwah, dan seorang dosen, bukan teroris, bahkan juga seorang ketua RT ditempat tinggal kami," kata WS saat diwawancarai Kamis (10/02/2022).
WS menjelaskan, selama ini suaminya tidak pernah melakukan hal-hal yang menjurus pada aksi teroris. Dulu memang pernah menjadi pengawas di aliran kepercayaan, dan tidak berhubungan dengan aksi teroris.
"Dulu pada tahun 2003 pernah juga ditangkap dengan tuduhan yang sama, namun akhirnya dibebaskan karena tidak terbukti terlibat," jelas WS.
WS berharap, suaminya bisa segera dibebaskan agar bisa berkumpul kembali dengan keluarga, dan bisa berkativitas kembali.
"Tim yang menangkap suami saya mengatakan akan mengamankan RH selama dua minggu, bila tidak terbukti akan dilepaskan kembali, namun bila terbukti akan diproses lebih lanjut," ungkap WS.
Sementara itu satu terduga lagi atas nama KH ditangkap di kelurahan Sidomulyo yang merupakan ketua yayasan dan seorang guru ngaji.
Kabid Humas Polda Bengkulu, Kombes Pol. Sudarno menjelaskan memang ada pengamanan tiga terduga teroris oleh tim Densus 88 Antiteror di tiga tempat berbeda di Bengkulu.
"Tim Densus 88 sudah mengamankan tiga terduga teroris, kita polda Bengkulu hanya bersifat membantu pengamanan saja, yang memproses adalah pihak Densus 88," kata Sudarno saat memberikan keterangan, Kamis (10/02/2022).
Sudarno mengatakan, masyarakat tidak perlu panik, karena sudah menjadi tugas Polri memberikan rasa nyaman ke masyarakat, dan bila memang ada indikasi mengarah ke teroris, akan ada penindakan dari kepolisian.
"Polri berusaha melindungi masyarakat, agar kegiatan terorisme tidak terjadi di masyarakat dan bila ada Polri akan melakukan penindakan," tutup Sudarno.[gab]