Bengkulu.WahanaNews.co | Guru dan pelajar di Pulau Enggano, Bengkulu Utara, Bengkulu, harus berjalan kaki sejauh 20 km ke sekolah gara-gara jalan rusak parah. Kondisi jalan di sana rusak parah dan berlumpur jika hujan turun.
Kepala SMA Negeri 6 Bengkulu Utara, Budiman Kauno, mengatakan kondisi jalan di Pulau Enggano telah lama rusak parah. Dia menyebut jalan itu sulit dilalui kendaraan. Orang yang berjalan kaki juga harus ekstrahati-hati karena jalan berlubang dan berlumpur.
Baca Juga:
Warga Desa Lubuk Sanai II Mukomuko, Temukan Mortir Aktif
"Ada enam desa dengan panjang jalan 49 kilometer semua jalan rusak parah, hanya jalan ini yang dilalui warga termasuk penghubung antar ke sekolah," kata Budiman, Jumat (25/3/2022).
Budiman menjelaskan mengatakan ada satu SMA, dua SLTP, dan lima SD di Pulau Enggano. Dia mengatakan siswa dan guru harus berjalan kaki 20 kilometer untuk menuju sekolah. Jam belajar juga harus mundur sekitar 1 jam menunggu kedatangan siswa.
"Sejak jalan rusak, anak sekolah jadi terlambat masuk, namun melihat kondisi tersebut biasanya Sekolah mulai jam 07.30, saat ini dimulai pukul 09.00 WIB menunggu siswa sampai ke sekolah," ujar Budiman.
Baca Juga:
Dana BOS Rp1,2 Miliar Dipakai Judi Online, Diusut Polresta Bengkulu
"Guru dan anak-anak terpaksa berjalan kaki sepanjang 20 kilometer, namun ada juga yang nekat pakai motor meski penuh lumpur, " sambungnya.
Jalan yang rusak parah itu berada di Desa Kaana dan Kahyapu. Jalan di dua desa ini tidak bisa dilalui jika hujan mengguyur dan sekolah terpaksa diliburkan.
Warga Pulau Enggano berharap pemerintah segera memperbaiki jalan di pulau tersebut. Pulau Enggano sendiri merupakan salah satu pulau terluar di Bengkulu yang terletak di Samudra Hindia.