WahanaNews-Bengkulu | Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengungkapkan Indonesia belum pernah melewati libur panjang tanpa terjadi kenaikan kasus Covid-19. Hal ini berkaca pada pengalaman tiga kali libur panjang sejak 2020.
"Indonesia belum pernah berhasil melewati periode tersebut tanpa kenaikan kasus," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (11/11).
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Tiga kali libur panjang tersebut yakni Idulfitri 2020, Maulid Nabi dan Natal 2020, serta Idulfitri 2021. Libur Idulfitri 2020, kata Wiku, memicu peningkatan kasus Covid-19 harian antara 413 hingga 559 atau sebesar 68 persen sampai 93 persen.
Libur Idulfitri 2020 juga menyebabkan kenaikan kasus mingguan mulai 2.889 hingga 3.917. Sementara libur Maulid Nabi dan Natal 2020 mengakibatkan kasus Covid-19 harian naik 1.157 hingga 5.477 atau sebesar 37 persen sampai 95 persen.
"Untuk data mingguan, penambahan kasus baru berkisar antara 8.096 hingga 38.340," sambungnya.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Sedangkan libur Idulfitri 2021 memicu peningkatan kasus Covid-19 harian sebanyak 1.972 hingga 46.297 atau 53 persen sampai 1.237 persen. Situasi ini menunjukkan, kenaikan kasus harian usai libur Idulfitri 2021 mencapai lebih dari 12 kali lipat. Selain kasus harian, kasus mingguan juga meningkat mulai 13.931 hingga 324.207.
Wiku menyebut, ada empat penyebab libur panjang selalu memicu peningkatan kasus Covid-19. Pertama, mobilitas penduduk meningkat, namun tidak diikuti dengan testing. Padahal, testing sangat penting untuk mencegah masyarakat membawa virus ke tempat tujuan.
Kedua, masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan selama masa liburan. Ketiga, meningkatnya aktivitas berkumpul, makan bersama, maupun acara keagamaan.