BENGKULU.WAHANANEWS.CO, Kota Bengkulu - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, Provinsi Bengkulu, menganggarkan dana sebesar Rp3 miliar dari hasil pajak bumi dan bangunan (PBB) serta upaya refocusing anggaran untuk perbaikan drainase guna mengantisipasi terjadinya banjir.
"Anggarannya mencapai Rp3 miliar dari hasil recofusing atau pemangkasan dan PBB. Kita berdoa, karena banjir di Kota Bengkulu itu kalau karena drainase paling lama satu jam, tapi kalau banjirnya berhari-hari, merupakan banjir kiriman sebab Kota Bengkulu berada di hilir sungai," kata Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi di Bengkulu, Jumat (14/3/2025).
Baca Juga:
Berangsur Pulih, Pengungsi Korban Banjir Kota Bekasi Kembali ke Rumah Masing-masing
Untuk sejumlah titik rawan banjir di Kota Bengkulu seperti Kelurahan Sawah Lebar dan Kelurahan Kebun Tebeng saat ini telah diturunkan tim untuk melakukan pengerukan serta perbaikan drainase di wilayah tersebut.
Ia menerangkan terkait dengan penyelesaian masalah banjir, gubernur beserta wali kota dan bupati di Provinsi Bengkulu telah sepakat bahwa harus ditangani secara bersama-sama.
Sebab, kondisi banjir di Kota Bengkulu disebabkan kiriman dari daerah pegunungan seperti Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Bengkulu Tengah.
Baca Juga:
BPBD DKI: Penanganan Bencana Jabodetabekjur Harus Berkesinambungan dalam Satu DAS
"Kami telah melakukan antisipasi seperti tahun ini kami sudah anggarkan kawasan Kebun Tebeng yang rawan banjir untuk perbaikan gorong-gorong yang selama dikeluhkan akan dibangun jembatan, sehingga tidak ada genangan air," terangnya.
Sementara itu, Pemkot Bengkulu juga menyiagakan sejumlah personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) selama Ramadhan 1446 Hijriah guna mengantisipasi terjadinya bencana alam seperti banjir, pohon tumbang, dan lainnya.
Hal tersebut dilakukan sebab, selama Ramadhan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menerangkan sejumlah wilayah di Provinsi Bengkulu berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai dengan angin kencang dan petir.