Faisal, salah seorang relawan YBM PLN dari Bandung menyampaikan kegembiraannya dapat berbagi dengan penyintas gempa lewat program trauma healing ini. Kegiatan yang digelar di tenda-tenda pengungsian disambut antusias oleh anak-anak.
Baca Juga:
ITPLN hingga Tel-U Siapkan Beasiswa, Pendaftaran Ditutup 16 Juni
“Kegiatan trauma healing dilakukan terhadap anak-anak pengungsi di posko-posko terdampak. Respon anak-anak sendiri variatif. Senang, mereka terhibur dan merasa dipedulikan,” ucapnya.
Faisal berkisah dari kegiatan yang digelar relawan di Kampung Babakan Cangklek misalnya, Ia menemukan anak-anak yang mengalami trauma dan takut masuk ke dalam bangunan. Hal ini tampak dari kegiatan menggambar yang digelar relawan untuk anak-anak.
Baca Juga:
Pajak PJU Ditanggung Konsumen, ALPERKLINAS Dukung Sinergi Pemkab Asahan dan PLN Siantar untuk Penerangan Jalan
“Ada anak yang memiliki 3 bersaudara. Dia lalu menggambar gunung dengan ilustrasi rumah dan diberi tulisan rumahku ambruk. Psikis mereka memang terganggu. Traumanya sangat mendalam,” ujarnya.