WahanaNews-Bengkulu | Penghujung tahun 2022 menjadi banyak catatan buruk bagi provinsi Bengkulu, mengingat pembangunan infrastruktur baik itu kota maupun provinsi masih sangat minim, Selasa (13/12).
Atas kegeraman tersebut Aliansi Lingkar Studi Progresif (LISPRO), menggelar aksi mancing bersama dan pelepasan ikan lele sebanyak 3Kg di tengah jalan yang rusak, semenjak telah dihibahkan kepada pemerintah kota Bengkulu, jalan hibrida sangatlah tidak terurus, sehingga banyak menimbulkan korban jiwa bahkan kerugian lainnya.
Baca Juga:
Pemkot Bengkulu Resmikan dan Operasikan Gedung Baru RSTG pada Februari 2025
Tomi agusten selaku Koordinator aksi menyampaikan, "Pada hari ini mahasiswa dan warga hibrida melakukan aksi protes menuntut pemerintah kota dan provinsi Bengkulu untuk segera memperbaiki jalan tersebut" Ungkapnya.
Tomi juga melanjutkan, di beberapa media sosial Pemerintah Kota Bengkulu, selalu memberikan narasi bahwa untuk anggaran memperbaiki jalan hibrida belum di anggarakan, sejatinya masyarakat tidak peduli dengan sekelumit birokrasi dan administrasi. Masyarakat menginginkan akses jalan yg layak untuk berkehidupan maka daripada itu kami bayar pajak, " Ditambah lagi jalan hibrida ini merupakan akses ke rumah sakit, ada 2 rumah sakit yang ada di hibrida kecamatan sidomulyo. Kami mengharapkan jalan ini segera di perbaiki" Tutupnya.
Ditempat yang sama massa yang hadir mewakili dari beberapa kampus ternama di Provinsi Bengkulu, seperti Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno (UINFAS), Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB), Universitas Bengkulu (UNIB), serta Universitas Dehasen.[ays]