BENGKULU.WAHANANEWS.CO, Padang – Sosiolog Universitas Negeri Padang (UNP), Erianjoni, menilai mencuatnya dugaan perilaku LGBT yang melibatkan seorang aparatur sipil negara (ASN) berprofesi sebagai guru di Kota Padang telah memberikan dampak serius, khususnya terhadap citra dunia pendidikan di Sumatera Barat.
Menurut Erianjoni, kasus tersebut bukan hanya persoalan individu, tetapi juga mencerminkan adanya masalah sosial yang bersifat laten dan selama ini kerap tersembunyi di tengah masyarakat.
Baca Juga:
Keberadaan Syahrial Lubis, Guru SMA 11 Padang Masih Jadi Tanda Tanya Publik setelah Sepekan Berlalu
“Iya, perilaku ini jelas mencoreng dunia pendidikan Sumbar. Ini merupakan perilaku penyimpangan yang selama ini banyak terjadi secara terselubung, bukan hanya di dunia pendidikan, tetapi juga di berbagai institusi dan ranah kehidupan,” ujar Erianjoni, Selasa (16/12).
Ia menjelaskan, dalam perspektif sosiologis, fenomena penyimpangan perilaku seksual bukanlah hal baru di lingkungan sosial masyarakat Minangkabau. Kasus serupa disebutnya telah muncul sejak lama dan berulang dari waktu ke waktu.
“Sejak dulu telah ada aktivitas yang dikenal di masyarakat Ranah Minang. Artinya, aktivitas seks menyimpang homoseksual ini terus berlanjut dan terjadi regenerasi, karena aktivitas tersebut dapat menularkan orientasi seksual kepada korban,” katanya.
Baca Juga:
Guru SMA 11 Padang, Syahrial Menghilang Usai Dinonaktifkan
Erianjoni menilai, mencuatnya kasus tersebut seharusnya menjadi perhatian serius semua pihak, khususnya institusi pendidikan dan pemerintah daerah, untuk melakukan evaluasi serta penguatan pengawasan dan pembinaan moral di lingkungan kerja maupun pendidikan.
[Redaktur: Ramadhan HS]