Kerja sama IMT-GT mencakup tujuh bidang utama yaitu pariwisata, perdagangan dan investasi, transportasi, pertanian, lingkungan, sumber daya manusia serta kerja sama bidang halal. Kerja sama IMT-GT ini juga merupakan building block dari kerjasama ASEAN.
Dalam KTT IMT-GT ke-13, Presiden Jokowi menekan supaya tiga negara yang tergabung di dalamnya memperkuat komitmen bersama agar pelaksanaan Cetak Biru IMT-GT 2022-2026 dapat berjalan baik dan berkontribusi pada pemulihan ekonomi.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Tahun ini merupakan tahun terakhir implementasi Cetak Biru IMT-GT 2017-2021, dan hasilnya membuktikan bahwa kerja sama IMT-GT telah mendorong pembangunan ekonomi dan memperkecil kesenjangan pembangunan di subkawasan.
Saat ini, terdapat 14 proyek konektivitas prioritas yang telah dapat diselesaikan, yaitu 5 proyek di Indonesia, 3 proyek di Malaysia dan 6 proyek di Thailand. Namun, pandemi Covid-19 tak ayal menjadi tantangan besar dalam mempersiapkan Cetak Biru 2022-2026.
Cetak Biru tahap 2 periode 2022-2026 ditekankan pada pendekatan proyek atau program yang lebih konkret. Tercapat 5 strategi yang dikedepankan dalam Cetak Biru 2022-2026 yaitu Pendekatan koridor ekonomi dan integrasi regional, Mendorong partisipasi sektor swasta, Mendukung pertumbuhan yang inklusif, Mengadopsi perkembangan ekonomi hijau, biru dan ekonomi sirkular, dan Menyesuaikan kelembangan yang bersifat lintas sektoral.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Meski demikian, saat ini angka penyebaran virus Covid-19 sudah mulai dapat ditekan dan pemulihan ekonomi juga sudah mulai tampak.
Oleh karena itu, komitmen agar pelaksanaan cetak biru 2022-2026 dapat berjalan baik dan berkontribusi pada pemulihan ekonomi harus terus ditingkatkan mengingat PDB IMT-GT telah meningkat 20% pada periode 2015-2019.
"Dalam periode tersebut, Indonesia telah mencoba berkontribusi antara lain melalui pembangunan konektivitas fisik subkawasan senilai US$17,9 miliar dan dukungan proyek-proyek antara lain Bengkulu Digital and Tourism Village, Aceh Investment Sport, Batam Green City Initiative, dan sejumlah proyek-proyek lainnya," ujar Presiden.