Bengkulu.WahanaNews.co | Operasi pasar minyak goreng yang digelar di dua lokasi di Bengkulu diwarnai kericuhan. Truk pembawa minyak goreng pun kabur meninggalkan lokasi.
Operasi pasar minyak goreng itu diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu. Operasi pasar di gelar di Jalan Belimbing, Pasar Panorama, dan di Jalan Gandaria, Pasar Panorama, Kota Bengkulu.
Baca Juga:
Marak Rokok Ilegal, Pemkab Sumedang Gencar Operasi Pasar Hingga Pelosok
Salah satu warga Kelurahan Jembatan Kecil, Mariani, mengatakan telah mengantre sejak pukul 07.30 WIB di Jalan Belimbing, Pasar Panorama. Namun dia tidak juga mendapatkan minyak goreng sampai terjadi kericuhan.
"Saat pembagian di lokasi pertama, pihak penyelenggara tidak membuat aturan. Akibatnya, masyarakat berdesak-desakan," kata Mariani saat diwawancarai, Sabtu (5/3/2022).
Mariani mengaku operasi pasar tidak menerapkan protokol penanganan COVID-19. Ratusan orang berdesakan tanpa pengaturan antrean sehingga memicu keributan.
Baca Juga:
Jaga Stok dan Kestabilan Harga, Pemerintah Guyur 1,2 Juta Ton Beras untuk Operasi Pasar
"Seharusnya pihak penyelenggara membuat aturan untuk masyarakat yang ingin membeli minyak goreng agar tidak menimbulkan keramaian," jelas Mariani.
Hal senada disampaikan Sumarni, yang sempat empat jam ikut mengantre. Dia kecewa dan merasa dipermainkan dengan adanya operasi pasar yang hingga dua kali pindah lokasi.
"Kami disuruh antre dua kali, kami ikuti, tapi akhirnya tidak dapat. Saya merasa dipermainkan oleh pemerintah hanya karena minyak goreng 2 liter," keluh Sumarni.