Bengkulu.WahanaNews.co, Provinsi Bengkulu - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menyatakan bahwa pembangunan Proyek Strategis Nasional Jalan Trans Enggano di Pulau Enggano, yang merupakan pulau terluar Indonesia, akan rampung pada Desember 2024.
"Pembangunan terbagi menjadi tiga tahapan, tahapan pertama dan kedua sudah rampung 100 persen. Tahap ketiga sudah 85 persen, Desember 2024 ini rampung dan ditargetkan bisa diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto," kata Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu Tejo Suroso, di Bengkulu, Selasa (29/10/2024).
Baca Juga:
DPUPR Mukomuko Targetkan Penanganan Tebing Longsor Sungai Selagan Rampung Bulan Ini
Menurut dia, total pembangunan Jalan Trans Enggano yakni sepanjang 27,3 kilometer yang menghubungkan seluruh daerah, pelabuhan dan bandara di Pulau Enggano.
Tejo mengatakan jalan yang dibangun yakni menggunakan proses perkerasan kaku beton. Pembangunan yang direncanakan rampung akhir tahun sudah sesuai dengan target pengerjaan dari pemerintah pusat.
"Total dari 27,3 kilometer, hanya tinggal 3 kilometer lagi yang masih tahap pengerjaan, dan juga finishing pembangunan bahu jalan. Optimis selesai tahun ini, memang sudah sesuai dengan target," kata dia.
Baca Juga:
Pemprov Bengkulu, Kejaksaan, dan Kontraktor Lanjutkan Pembangunan Jalan Trans Enggano
Pemerintah membangun infrastruktur di Pulau Enggano secara menyeluruh, jalan utama koneksi antardesa, kecamatan, bandara dan pelabuhan dibangun. Jalan yang dibangun dengan sistem perkerasan kaku atau penggunaan beton bukan aspal.
Kemudian, pemerintah juga membangun 7 jembatan dan 2 pelabuhan. Untuk jalan dan jembatan pembangunan dipimpin oleh Balai Jalan Nasional dan pelabuhan dipimpin oleh Kementerian Perhubungan.
Pulau Enggano merupakan pulau terluar yang letaknya berada di tengah-tengah Samudra Hindia, sekitar 156 km atau 90 mil laut dari Kota Bengkulu. Untuk mencapai ke pulau terluar Indonesia tersebut, penumpang bisa menggunakan jenis transportasi laut atau udara.
Berlayar ke Pulau Enggano membutuhkan waktu tempuh selama 12 jam, sementara menggunakan pesawat perintis membutuhkan waktu sekitar 35 menit. Kedua transportasi ini tidak beroperasi setiap hari, hanya 2 kali dalam seminggu.
Dengan pembangunan tersebut, Pulau Enggano ke depan menjadi semakin menarik dari sisi investasi, akselerasi perekonomian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
[Redaktur: Amanda Zubehor]