Bengkulu.WahanaNews.co | PT PLN (Persero) mengajak tiga UMKM binaan terpilih untuk mempromosikan produknya dalam pertemuan Sherpa Meeting G20 kedua di Labuan Bajo. Momen ini merupakan salah satu langkah UMKM untuk memperkenalkan produk Indonesia ke pasar internasional, mengingat para delegasi yang mendatangi Sherpa Meeting merupakan pelaku ekonomi dari berbagai negara.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan pertemuan Sherpa Meeting ini sangat penting bagi PLN juga mitra binaan. Ini merupakan pembuktian bagi dunia bahwa PLN tak hanya andal dalam memberikan pasokan listrik tetapi juga memberikan dukungan bagi masyarakat untuk bisa mandiri dalam ekonomi.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Ini ajang internasional, di mana UMKM yang kami bawa ke Labuan Bajo ini sudah kami kurasi dan merupakan UMKM yang memiliki produk berdaya saing tinggi. Sehingga di satu sisi, UMKM kami mendapatkan kesempatan untuk memamerkan produknya di kancah internasional," ujar Darmawan, dalam siaran pers, Minggu (10/7/2022).
Tiga UMKM yang dibawa PLN ke Labuan Bajo memiliki produksi kopi arabika, kerajinan bambu, dan juga kerajinan tenun. Ketiga UMKM ini sudah bekerja sama dengan PLN dalam pengembangan dan pendampingan usaha sejak 2021.
Ivan Botha, pemilik UMKM Indigo Ikat mengatakan kesempatan untuk bisa memamerkan produknya di Sherpa Meeting kali ini merupakan momen yang luar biasa. Menurut dia, PLN tak hanya memberikan pendampingan saja tetapi juga turut menyediakan wadah bagi UMKM untuk bisa go international.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Setelah bergabung bersama PLN kami sangat merasakan dampak link pemasaran yang lebih luas. Kami sangat berharap kerja sama ini terus berlangsung sehingga kami bisa turut berperan dalam pemulihan ekonomi," ujar Ivan.
UMKM Mitra Binaan PLN ini juga tergabung dalam Rumah BUMN yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN. Markus Lina, pemilik UMKM Koeslin Bamboo Flores menilai, Rumah BUMN menjadi wadah yang tepat bagi UMKM di Indonesia berkembang. Berbagai pelatihan dan pendampingan usaha bisa didapatkan secara gratis oleh para pelaku UMKM melalui Rumah BUMN.
"Melalui Rumah BUMN Bajawa, kami juga bisa mendapatkan kepercayaan dari lembaga keuangan untuk Modal usaha sehingga secara ekonomi mengalami kenaikan," ujar Lina.