"Pada pukul 11.20 WIB ibu-ibu penolak tambang ini di angkut paksa dan tenda dirubuhkan oleh aparat," lanjutnya.
Ibrahim menilai, sikap represif yang dilakukan oleh aparat tersebut juga menunjukkan sikap Bupati Seluma yang tak berpihak kepada rakyat.
Baca Juga:
Saat Diskusi 'Digusur karena Bandara IKN', 9 Petani Kaltim Ditangkap Polisi
"Hari ini Bupati Seluma menunjukkan posisinya terhadap rakyat! Perjuangan ibu-ibu penolak tambang pasir besi di Desa Pasar Seluma, Bengkulu dijawab bupati dengan tindakan represi!" Ujarnya.
"Dengan ini kami meminta dukungan solidaritas kawan-kawan semua untuk mengirim pesan kepada jajaran Pemkab dan Kapolres Seluma untuk melepaskan kawan kawan yang ditangkap paksa oleh Aparat Kepolisian," imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Sudarno menyebut mediasi antara Pemda dan masyarakat sudah dilakukan. Mediasi melibatkan kepala desa, camat dan Pemda Seluma.
Baca Juga:
4 Harimau Mati, Walhi Desak Medan Zoo Segera Ditutup
"Tapi masyarakat tetap tidak mau meninggalkan lokasi, sehingga pemda minta ke polres agar dilakukan pembubaran," kata dia saat dikonfirmasi, Senin (27/12).
Sudarno menyangkal tuduhan tindakan represif aparat terhadap warga. Ia menyebut pembubaran dilakukan dengan kondusif.
Terkait penangkapan, Sudarno mengaku belum bisa memastikan nama-nama yang ditangkap kepolisian, termasuk staf Walhi.