Beberapa pihak menduga “kuasa besar” terlibat - bisa dalam arti politis, institusional, atau kepentingan tertentu - sehingga kanal tersebut tiba-tiba lenyap dari jaringan publik. Namun hingga kini, belum ada bukti konkret maupun keterangan resmi yang dapat menguatkan tudingan tersebut.
Pengulangan: Kisah Serupa Sebelumnya
Baca Juga:
YouTube Dilarang untuk Anak Usia di Bawah 16 Tahun, Pemerintah Australia Tegas Lindungi Generasi Muda
Kasus “hilangnya” kanal atau akun media bukanlah hal baru. Sebagai contoh, pada Juli 2025 sebuah kanal besar milik stasiun televisi di Indonesia juga dilaporkan hilang dari YouTube tanpa penjelasan publik yang membuat penggemar panik dan memunculkan tuduhan peretasan atau campur tangan eksternal.
Sementara di sisi lain, platform serupa pernah mengakui bahwa kesalahan sistem dapat menyebabkan penghapusan sejumlah channel secara keliru meskipun banyak kemudian berhasil dipulihkan.
Netizen dan Publik Meminta Transparansi
Di tengah kebingungan ini, warganet menuntut agar pihak terkait (Tempo dan/atau platform) memberikan penjelasan secara terbuka: apakah akun dihapus, dibekukan, dibajak, atau hanya error temporer. Publik butuh kepastian agar tidak terjadi penyalahgunaan informasi, dan agar kepercayaan terhadap media tetap terjaga.
Baca Juga:
Jawed Karim, Pemuda Muslim di balik Lahirnya Platform YouTube
Sementara itu, banyak pengguna juga mengimbau untuk berhati-hari terhadap informasi hoaks atau klaim sepihak - terutama yang menyebut “siapa dalang” - selama belum ada verifikasi resmi.
Berikut Link Akun YouTube Tempo: