Pagelaran dan pelaksanaan Festival Tabut identik dan tidak lepas dari alat musik 'Doll' dan bangunan Tabut yang dibuat langsung oleh Keluarga Kerukunan Tabut di Kota Bengkulu.
Pembukaan Festival Tabut diawali ritual Pamit Raja Agung yakni Gubernur Provinsi Bengkulu yang merupakan sebuah tradisi yang dilakukan oleh Kerukunan Keluarga Tabut (KKT) sebelum memulai ritual pengambilan tanah atau 'Ambik Tanah'.
Baca Juga:
Kota Pariaman Dapat Bantuan Kemenparekraf untuk Acara Pesona Hoyak Tabuik
Untuk prosesi pengambilan tanah dilakukan untuk mengingatkan seluruh umat manusia bahwa manusia akan meninggal dan tidak ada yang abadi.
Selain prosesi Ambik tanah, dalam rangkaian Festival Tabut juga ada beberapa upacara dan pergelaran seni budaya lainnya. Pada hari terakhir nantinya akan digelar arak-arakan bangunan tabut, dengan nama prosesi Tabut Tebuang.
Pada festival, berbagai aktivitas ekonomi juga berlangsung, ratusan stan bazar yang mempromosikan berbagai produk juga ada di lokasi festival.
Baca Juga:
Pemkot Pariaman Kembalikan Pelaksanaan Budaya dan Wisata Tabuik ke Anak Nagari
Sementara, Festival Air Manna sudah beberapa kali diselenggarakan, dan kali ini masuk dalam KEN 2024. Kegiatan Festival Air Manna menyajikan semacam lomba dayung rakit tradisional.
Kemudian, Festival Danau Tes akan digelar di Danau Tes Kabupaten Lebong pada Mei 2024. Salah satu agenda kegiatannya berupa perlombaan perahu naga.
[Redaktur: Amanda Zubehor]