BENGKULU.WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengungkap penyebab awal kecelakaan mobil operasional Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menerobos halaman SDN 01 Kalibaru, Cilincing, dan menabrak siswa serta guru pada Kamis (11/12/2025).
Kronologi Lengkap Kejadian
Baca Juga:
Kepolisian Pastikan Sopir MBG Lalai dan Langgar SOP Pengantaran
Insiden terjadi pada pukul 06.30 WIB saat mobil blindvan Daihatsu Grandmax bernopol B 2093 UIU masuk ke area sekolah untuk mengantar makanan program gizi.
1. Mobil memasuki halaman sekolah dengan kecepatan rendah.
2. Ketika hendak berhenti, sopir diduga salah menginjak pedal.
Baca Juga:
Berikut Janji Badan Gizi Nasional Terkait Insiden Kelalaian Pengelola SPG
3. Mobil mendadak melaju kencang menuju lapangan upacara tempat siswa bersiap mengikuti kegiatan pagi.
4. Beberapa siswa dan seorang guru tertabrak sebelum mobil akhirnya berhenti di pagar samping.
Sejumlah siswa mengalami luka dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.
Sopir Sudah Diamankan
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, memastikan sopir telah diamankan untuk pemeriksaan mendalam.
“Prioritas kami adalah pendataan korban dan penanganan medis. Sopir sudah diamankan,” kata Budi Hermanto.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan bahwa insiden itu dipicu kelalaian sopir yang baru direkrut dan belum memahami karakter kendaraan dinas tersebut.
“Sopirnya diganti. Diduga dia salah memencet kopling dan gas, sehingga mobil melaju tanpa kendali,” ujar Pramono saat ditemui usai meninjau korban di RSUD Koja.
Manajemen MBG Disorot: Rekrutmen Dinilai Ceroboh
Pramono juga menyinggung manajemen program MBG yang menurutnya harus bertanggung jawab penuh atas perekrutan sopir yang tidak memenuhi standar.
“Ini kesalahan manajemen. Mereka tidak boleh asal rekrut sopir tanpa pelatihan. Ini kelalaian luar biasa dan harus dievaluasi total,” tegasnya.
Menurut laporan sementara, sopir yang mengemudikan mobil GrandMax pembawa makanan itu baru beberapa hari bekerja di Unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Kapolda Minta Proses Hukum Jalan Terus
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menegaskan penyidikan berjalan tanpa intervensi.
“Kami sedang memeriksa sopir dan pihak terkait. Kalau ada unsur pidana, tentu diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Kapolda.
Ia menambahkan bahwa penyidik telah mengamankan mobil, memeriksa rekaman CCTV sekolah, dan meminta keterangan saksi guru serta warga yang berada di lokasi.
Ketua Badan Gizi Nasional: Evaluasi Menyeluruh
Ketua Badan Gizi Nasional (BGN) Rendra Mahendra menyampaikan permintaan maaf dan menegaskan bahwa protokol distribusi akan direvisi.
“Kami bertanggung jawab. SOP distribusi akan dirombak, termasuk pelatihan ulang sopir dan pengawasan di titik sekolah,” katanya saat konferensi pers.
Rendra juga memastikan bahwa BGN menurunkan tim untuk mengaudit ulang seluruh operasional lapangan MBG.
Gubernur Pastikan Perawatan Korban Ditanggung Pemprov
Gubernur Pramono kembali memastikan seluruh biaya pengobatan siswa dan guru yang terluka ditanggung pemerintah daerah.
“Semua biaya menjadi tanggung jawab Pemprov DKI. Tidak boleh ada keluarga yang terbebani,” ujarnya.
Lima korban - empat siswa dan satu guru - masih dirawat di RSUD Koja. Sisanya mendapat perawatan ringan di RSUD Cilincing.
Rekaman CCTV Ungkap Detik-Detik Kecelakaan
Rekaman CCTV yang beredar memperlihatkan mobil melaju dari sisi halaman sekolah, menghantam beberapa murid yang tengah mengikuti kegiatan literasi. Teriakan panik guru dan warga terdengar jelas ketika beberapa siswa terlihat berada di bawah kolong mobil.
Polisi belum menyimpulkan final penyebab teknis kecelakaan. Namun dugaan awal kuat mengarah pada kombinasi salah injak pedal, sopir baru tanpa pelatihan, serta prosedur distribusi yang tidak diawasi dengan benar.
[Redaktur: Ramadhan HS ]