“Kita sudah siapkan lahan yang paling strategis di Bengkulu untuk membuat perpustakaan yang representatif,” ujarnya.
Baca Juga:
Warga Desa Lubuk Sanai II Mukomuko, Temukan Mortir Aktif
Bergesernya paradigma pelayanan perpustakaan dari konvensional ke digital merupakan bagian dari perluasan akses terhadap pengembangan literasi. Sebagian masyarakat kini telah menggunakan internet untuk mencari segala informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan.
“Mereka, terutama generasi muda saat ini bahkan menggunakan medium internet untuk mencari ide-ide baru. Mereka lebih adaptif terhadap perubahan zaman,” imbuh anggota Komisi X DPR Dewi Coryati, di tempat yang sama.
Baca Juga:
Dana BOS Rp1,2 Miliar Dipakai Judi Online, Diusut Polresta Bengkulu
Sementara itu, akademisi dari Universitas Bengkulu Agus Trianto menegaskan, kehadiran perpustakaan adalah bagian dari atmosfer literasi. Kebermanfaatannya menjadi indikator penting pada peningkatan indeks literasi masyarakat.