Inflasi sepanjang Januari-Oktober 2024 dicatat sebesar 0,30 persen (ytd), hal itu terjadi karena Bengkulu mengalami tren deflasi selama lima bulan berturut-turut Juni-Oktober 2024.
Namun, Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu menyatakan tren deflasi itu bukanlah merupakan indikasi kelesuan ekonomi.
Baca Juga:
Capaian Kolaborasi Kendalikan Inflasi Pangan di Papua Barat Daya Tahun 2024, Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat Gelar Torang Locavore
"Data deflasi itu masih bagus untuk ekonomi, dalam angka deflasi Bengkulu ini ada keseimbangan, ada sebagian komoditas yang bergerak naik, dan ada sebagian sebagian komoditas yang bergerak turun, ini artinya tidak perlu terlalu khawatir berpikir ini jangan-jangan kelesuan ekonomi, tidak," kata Win Rizal.
[Redaktur: Amanda Zubehor]