BENGKULU.WAHANANEWS.CO, Kaur – Kegiatan Jambore Daerah (JAMDA) VII Kabupaten Kaur tahun 2025 menjadi ajang mempererat silaturahmi sekaligus melestarikan seni budaya daerah melalui kegiatan Jumpa Tokoh dan Pentas Seni.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu malam di sejumlah lokasi, yakni Desa Pinang Tawar, Bunga Karang, dan Pengubaian. Acara dimulai sekitar pukul 20.00 WIB dan tetap berlangsung lancar meskipun diguyur hujan.
Baca Juga:
Dalam kegiatan itu, panitia menampilkan berbagai kesenian tradisional khas Kabupaten Kaur, di antaranya Mainangan, Meringit, Tari Dewa Sembilan, serta Tari Adau-adau. Pentas seni tersebut menjadi wadah hiburan masyarakat sekaligus upaya menjaga dan mengenalkan budaya lokal kepada generasi muda.
Pada sesi Jumpa Tokoh, Dr. H Sidarmin Tetap menyampaikan bahwa JAMDA VII memiliki makna penting dalam memperkuat kebersamaan dan menjaga warisan budaya daerah agar tetap hidup di tengah perkembangan zaman. Ia juga mengapresiasi antusiasme masyarakat yang tetap hadir meskipun kondisi cuaca kurang bersahabat.
Tokoh agama yang turut hadir mengajak masyarakat untuk terus menjaga nilai keimanan, akhlak, dan persatuan dalam kehidupan sehari-hari. Ia menegaskan bahwa seni dan budaya daerah merupakan bagian penting dari identitas sosial yang harus dijaga bersama.
Sementara itu, Wakil Ketua Bina Muda, Eri Yulian Hidayat, menekankan peran strategis generasi muda dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Menurutnya, kegiatan JAMDA menjadi ruang positif bagi anak muda untuk berkarya, berkreasi, serta menumbuhkan rasa cinta terhadap Kabupaten Kaur.
Sepanjang acara, antusiasme masyarakat terlihat tinggi. Kegiatan berlangsung tertib, aman, dan penuh keakraban hingga selesai. Hal ini mencerminkan kuatnya semangat kebersamaan dan kepedulian masyarakat terhadap seni budaya lokal.
Kegiatan JAMDA VII Kabupaten Kaur diharapkan dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai sarana silaturahmi, penguatan nilai sosial, serta pelestarian budaya daerah, Sabtu (13/12/2025).