Sebagai solusi jangka panjang, Pemkot Bengkulu juga menyiapkan upaya untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan. Tahun ini, pemerintah berencana membangun sekitar 20 unit gazebo di kawasan Pantai Panjang yang dapat digunakan secara gratis oleh pengunjung.
“Kita akan bangun kurang lebih 20 gazebo yang layak dan bagus. Pengunjung boleh duduk di sana tanpa dipungut biaya. Ini untuk mengurangi potensi konflik soal sewa pondok,” ungkap Dedy.
Baca Juga:
Tanpa Riba, Ribuan Pedagang Kecil Rasakan Dampak Program Badan Modal Masjid
Insiden ini menjadi perhatian publik setelah korban mengunggah kejadian tersebut ke media sosial TikTok. Berdasarkan informasi yang dihimpun, keributan diduga dipicu oleh permintaan biaya sewa dua unit pondok sebesar Rp1.000.000.
Korban bernama Dewi, warga Desa Padang Bendar, Kabupaten Bengkulu Utara, menjelaskan bahwa peristiwa bermula saat keluarganya singgah untuk beristirahat di sebuah pondok kosong usai mengantar kerabat yang hendak berangkat umrah. Meski berniat memesan makanan, pedagang menyebut menu yang diminta tidak tersedia.
Ketegangan terjadi ketika oknum pedagang menagih biaya sewa pondok dengan nominal tersebut. Saat keluarga Dewi mempertanyakan mahalnya tarif, pedagang diduga marah, mengusir pengunjung, dan membuang barang-barang milik mereka.
Baca Juga:
BRI KC Pancoran Penetrasi Mesin EDC kepada Pedagang
“Kami hanya bertanya kenapa semahal itu, tapi dia langsung marah, mengusir, dan membuang barang-barang kami,” ujar Dewi.
Dinas Pariwisata Kota Bengkulu melakukan pemanggilan terhadap oknum pedagang terkait untuk proses penindakan sesuai ketentuan yang berlaku. Setelah melalui proses mediasi dan pembinaan, Wak Ganeh - pedagang yang viral itu bergegas meminta maaf dan berjanji untuk menjaga kenyamanan pengunjung tempat wisata unggulan di Kota Bengkulu tersebut.
[Redaktur: Ramadhan HS]