BENGKULU.WAHANANEWS.CO, Padang – Oknum guru SMA Negeri 11 Padang berinisial Syahrial (58) dikabarkan tengah mencari rumah sewa menyusul tekanan sosial yang semakin kuat pasca mencuatnya kasus dugaan perbuatan asusila di toilet Masjid Syarif Cindakir, Bungus Teluk Kabung.
Informasi yang dihimpun Wahana News menyebutkan, kondisi di lingkungan tempat tinggal Syahrial saat ini tidak lagi kondusif. Keluarga merasa tidak nyaman, tetangga mengaku risih, sementara keluarga besar disebut mengalami tekanan psikologis dan rasa malu akibat sorotan publik yang terus berlanjut.
Baca Juga:
Kasus Oknum Guru SMA 11: Pemerhati Ingatkan Jangan Abai, Pendidik yang "Belok" Bisa Jadi Bom Waktu Sosial
Syahrial diketahui baru saja menggelar pesta pernikahan anak perempuannya, sehingga telah memiliki menantu. Namun di tengah situasi tersebut, istrinya yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar juga dikabarkan mulai merasakan dampak sosial. Sejumlah tetangga dan kerabat disebut menjaga jarak, sementara pihak keluarga memilih memprivatkan seluruh akun media sosial guna menghindari tekanan dan komentar publik.
Hingga berita ini diturunkan, Wahana News masih berupaya mengonfirmasi langsung kepada Syahrial, khususnya terkait proses pemeriksaan serta pengakuannya yang menyebut peristiwa tersebut baru terjadi dua kali. Di sisi lain, sejumlah warga Bungus menyampaikan kepada redaksi bahwa Syahrial kerap terlihat berada di area masjid bersama pihak yang lebih muda, bahkan di luar waktu ibadah. Informasi ini masih dalam tahap penelusuran dan belum dapat disimpulkan sebagai fakta hukum.
Seiring meningkatnya perhatian publik, muncul pula kekhawatiran serius terhadap keselamatan dan kondisi psikologis peserta didik. Sejumlah pihak mendesak pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan agar bersikap tegas, transparan, dan tidak menunda langkah-langkah perlindungan terhadap siswa, baik melalui evaluasi menyeluruh maupun mekanisme pengawasan lanjutan.
Baca Juga:
Kasus Oknum Guru SMA 11 Padang: Warning untuk Pencegahan HIV Aids dan Kesehatan Mental Siswa Didik
Wahana News menegaskan bahwa seluruh informasi dalam pemberitaan ini disajikan berdasarkan penelusuran lapangan dan keterangan sumber, dengan tetap menjunjung asas praduga tak bersalah. Redaksi mengajak publik untuk menahan diri dari spekulasi, serta menyerahkan sepenuhnya proses penanganan kepada aparat dan instansi berwenang.
[Redaktur: Ramadhan HS]