Bengkulu.WahanaNews.co, Mukomuko - Kasus kematian yang diduga akibat demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sejak dua pekan terakhir ini menjadi perhatian serius pemkab, pemprov, serta Pemerintah Pusat.
Pemerintah Pusat dan provinsi memberikan perhatian khusus karena penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti tersebut sebelumnya diduga menjadi penyebab satu keluarga di Desa Lubuk Sanai, Kecamatan XIV Koto, meninggal dunia.
Baca Juga:
Anggota DPRD Kotawaringin Timur Minta Pemerintah Gencarkan Sosialisasi Tentang DBD
Satu keluarga tersebut terdiri atas Firmasyah (65), Rislaini (56), Herwilin (34), dan seorang bayi yang masih dalam kandungan Herwilin meninggal dunia.
Namun berdasarkan hasil pemeriksaan medis di Kabupaten Mukomuko, dari empat orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia tersebut, satu orang yang dinyatakan positif DBD, satu suspect DBD, dan dua orang bukan DBD.
Terlepas apakah satu keluarga yang terdiri atas empat orang tersebut tidak semuanya dinyatakan positif DBD, satu keluarga tersebut meninggal dunia terhitung hanya semalam.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Padang Gencarkan Sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Antisipasi DBD
Kepala Desa Lubuk Sanai Mutriadi mengatakan kematian satu keluarga tersebut di tempat dan waktu yang berbeda tetapi mereka meninggal pada hari yang sama pada Minggu (13/8).
Firman meninggal dunia pada hari Minggu (13/8) sekitar pukul 17.00 WIB dalam perjalanan menuju RSUD Mukomuko, kemudian Rislaini meninggal dunia di rumah pada Minggu (13/8) sekitar pukul 21.00 WIB.
Selanjutnya, Herwilin dan bayi yang ada dalam kandungannya meninggal dunia di Rumah Sakit M. Jamil Padang pada hari Minggu (13/8) pukul 21.00 WIB.