Saat ini, perjalanan antara Kota Bengkulu dan Palembang masih mengandalkan jalan arteri konvensional, menyebabkan waktu tempuh yang relatif lama.
Namun, dengan pembangunan jalan tol, gambaran tersebut akan segera berubah. Misalnya, perjalanan dari Kota Bengkulu ke Lubuklinggau, yang biasanya memakan waktu 4-6 jam melalui jalan arteri, akan dipangkas menjadi hanya 1-2 jam lewat tol.
Baca Juga:
Pemprov Sulteng Dukung Penguatan Ketahanan Pangan Nasional, Jadi Lumbung Pangan Utama
Penyingkatan waktu tempuh bukan hanya soal efisiensi perjalanan, tetapi juga membuka pintu bagi peluang-peluang baru lainnya. Kemudahan akses dan mobilitas yang lebih cepat akan memudahkan berbagai aspek kehidupan, mulai dari perdagangan, pariwisata, hingga pertukaran sosial dan budaya.
Kota-kota di perbatasan Bengkulu-Sumatera Selatan, terutama daerah di Bukit Barisan, akan merasakan dampak langsung dari peningkatan konektivitas ini.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu, keberadaan jalan tol ini diperkirakan akan menjadi katalisator bagi lahirnya sumber ekonomi baru di Bumi Rafflesia itu.
Baca Juga:
Kinerja Pendapatan Negara Tahun 2024 Masih Terkendali, Menkeu: Ada Kenaikan Dibanding Tahun 2023
Dengan tersedianya infrastruktur yang memadai, wilayah itu tidak hanya akan menjadi lebih mudah diakses, tetapi juga lebih menarik bagi investasi dan pengembangan berbagai sektor ekonomi.
Proyek tol Bengkulu ditengarai tidak hanya merupakan pengembangan infrastruktur, tetapi juga menjadi simbol kemajuan dan harapan bagi masa depan yang lebih cerah, terintegrasi, dan berkembang di Pulau Sumatera.
Ketika jalan tol sudah rampung, masalah konektivitas sudah teratasi. Artinya pergerakan komoditas dan orang ke Bengkulu meningkat, karena kemudahan akses.