"Jalur tol yang ada di sirip-sirip atau di ruas feeder Padang, Pekanbaru, Bengkulu ke Palembang ini sudah mulai kami bangun, tetapi kemudian ini memerlukan biaya yang cukup tinggi karena harus dibangun terowongan yang cukup panjang, karena di jalur ini menembus Bukit Barisan, sehingga ini mungkin agak prioritas kedua dibanding backbone di jalur utama (di jalur timur Sumatera)," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu Tejo Suroso menyatakan bahwa pihaknya terus mengusulkan pembangunan lanjutan, tetapi realisasi tergantung pada pemerintahan baru setelah Pilpres 2024.
Baca Juga:
Pemprov Sulteng Dukung Penguatan Ketahanan Pangan Nasional, Jadi Lumbung Pangan Utama
Saat ini sedang menuju tahap peralihan kepemimpinan di pemerintah pusat, sehingga untuk kepastian pembangunan lanjutan jalan Tol Bengkulu, kemungkinan menunggu terpilihnya presiden dan kabinet yang baru periode 2024-2029.
Kalau usulan dari Pemprov Bengkulu, pembangunan agar dilanjutkan, tetapi pemerintah daerah menunggu pemerintahan baru terutama setelah pilpres seperti apa.
Pemprov Bengkulu terus mengusulkan, dan menjadi prioritas utama karena itu untuk membuka jalur ekonomi baru.
Baca Juga:
Kinerja Pendapatan Negara Tahun 2024 Masih Terkendali, Menkeu: Ada Kenaikan Dibanding Tahun 2023
Saat ini, pembangunan seksi kedua dan ketiga tol Bengkulu-Lubuk Linggau yang panjangnya mencapai 95 kilometer masih belum dapat terlaksana.
Ruas di bagian Provinsi Bengkulu itu akan semakin mendekatkan sesi tol menuju Kota Palembang.
Dengan komitmen kuat dari pemerintah daerah, proyek ini diharapkan dapat terus berlanjut dengan dukungan APBN, sehingga membuka jalur ekonomi baru untuk Provinsi Bengkulu.