Selain itu, Said mengatakan sektor transportasi yang menyerap 46 persen dari total konsumsi energi nasional juga harus menuju berpenggerak listrik. Begitu pula dengan sektor industri yang menyerap 31 persen konsumsi energi nasional.
Oleh karenanya, dia mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang menjadi pelopor penggunaan kendaraan dinas listrik. Di sisi lain, transformasi energi diharapkan mengubah beban subsidi dari minyak bumi ke listrik.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Imbau Masyarakat Proaktif Laporkan Pohon dan Bangunan yang Berpotensi Ganggu Jaringan Listrik
"Sehingga subsidi Solar, Pertalite, dan LPG 3 kilogram yang konsumsinya masing-masing 95 persen (1,69 juta kiloliter), 80 persen (15,89 juta kiloliter). Serta 68 persen dinikmati rumah tangga mampu bisa dialihkan agar lebih efisien dan tepat sasaran," ucapnya.
"Anggarannya dapat dialokasikan kepada rumah tangga miskin mengakses energi listrik untuk kebutuhan sehari-hari. Sementara LPG 3 kilogram dapat dikhususkan untuk pedagang keliling serta pelaku usaha mikro dan kecil," katanya.[gab]